Reporter: Marantina | Editor: Havid Vebri
Kreativitas dalam seni kaligrafi sukses menghantarkan Ahmad Faizan'Z Makhadatu (38) menjadi pengusaha kaligrafi pasir. Pria yang akrab disapa Faizan ini mulai menekuni kerajinan seni kaligrafi pasir sejak tahun 2001.
Kreativitasnya ini muncul lantaran ingin mencoba sesuatu yang baru dalam dua seni kaligrafi. "Awalnya saya tertantang menciptakan sesuatu yang berbeda yang tidak pernah ada sebelumnya," kata Faizan yang bermukim di daerah Yogyakarta ini.
Atas karyanya ini, ia menyebutnya sebagai pasir bertasbih. Meskipun begitu, Faizan mengaku bukanlah orang pertama yang membuat kaligrafi pasir.Bedanya, Faizan menghasilkan kaligrafi pasir dengan cara melukis.“Kalau orang lain melukis pasir dengan cetakan gambar, tapi saya melukis langsung,” katanya.
Faizan sudah memiliki keahlian melukis sejak masih kuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta di tahun 1990-an. Tak lama setelah lulus kuliah, ia pun langsung menekuni seni kaligrafi pasir. Bagi Faizan, melukis kaligrafi pasir bukanlah pekerjaan mudah.
Untuk satu lukisan, ia bisa menghabiskan waktu minimal satu minggu. Kendala utamanya adalah mencari ide lukisan. “Kalau sudah ada ide mau melukis apa, memang tidak terlalu sulit lagi,” ujarnya.
Dalam sebulan, ia bisa memproduksi lima lukisan berukuran besar. Hingga kini, ia sudah menghasilkan lebih dari ratusan karya lukisan kaligrafi pasir yang dibanderol mulai Rp 250.000 - Rp 250 juta.
Harga lukisan, kata Faizan, ditentukan dari tingkat kesulitan dalam mencari ide, pembuatan, dan filosofi yang terkandung dalam lukisan itu. Karya yang paling mahal itu merupakan lukisan kaligrafi Surat Yassin dalam versi lengkap. Faizan menghabiskan waktu satu bulan untuk mengerjakan karya seperti itu.
Dalam sebulan ia bisa mengantongi Rp 100 juta dari karya seni yang dijualnya. Dalam menekuni usaha ini, Faizan menjadikan rumahnya di Purwomartani Kalasan, Sleman, Yogyakarta sebagai galeri sekaligus workshop yang diberi nama Aqil Al-Akhyar Art.
Ia berencana, mulai awal tahun ini membuka sebuah galeri di Thamrin City, Jakarta. Ia ingin membuka gerai di Jakarta karena banyak pelanggannya berasal dari wilayah ibukota.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News