kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ferret, si imut lucu dan jinak dengan harga jutaan rupiah


Sabtu, 08 Desember 2018 / 07:55 WIB
Ferret, si imut lucu dan jinak dengan harga jutaan rupiah


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Semakin banyak pilihan hewan untuk menjadi peliharaan di rumah. Bukan hanya kucing, anjing, ikan atau ayam nan cantik, kini banyak jenis hewan-hewan yang selama ini tak familiar dipelihara sebagai hewan kesayangan. Salah satunya, ferret.   

Ferret adalah mamalia karnivora dari keluarga Mustelidae. Mirip seperti berang-berang, hewan ini berukuran mungil, tubuhnya agak memanjang dengan berat 0,7-2 kilogram (kg). 
 
Karakternya aktif dan jinak, sehingga cocok menjadi teman bermain. Meski tergolong karnivora,  ferret tidak suka menggigit tuannya. 
 
Ferret sudah lazim dipelihara di negara-negara yang ada di Eropa, Australia dan Amerika. Belakangan, hewan dengan warna bulu hitam putih dan cokelat ini mulai dikembangbiakkan di China dan Thailand. 
 
Afar Prayanto, breeder ferret asal Depok, Jawa Barat sekaligus pemilik Saung Musang Depok mengatakan, ferret memang sedang populer. Selain mimik mukanya yang terlihat imut, hewan ini sangat jinak. "Dia kalau gigit itu nempel jadi kalau kita berdiri dia ya gantung begitu, tapi tidak akan menggigit kalaupun mulutnya dirogoh saat akan dilepaskan," jelasnya. 
 
Lantaran pengembangbiakkannya belum banyak, harga ferret cukup tinggi. Afar membandrol anakan ferret berumur dua bulan mulai Rp 4 juta-Rp 5 juta per ekor. 
 
Pemburu ferret miliknya adalah para pehobi binatang yang tertarik untuk ikut mengembangbiakkan. "Dalam sebulan permintaannya banyak sekali, namun saya masih tetap membatasi, untuk menjaga harga jual agar tidak anjlok serta menjaga kualitas indukan," katanya. 
 
Ginanjar Setiyadi, breeder asal Yogyakarta sekaligus pemilik Gonjar Per Project mengakui hewan asal Amerika ini memang tergolong hewan peliharaan mahal. Karena, sangat sulit dikembangbiakkan. 
 
"Tingkat stress hewan ini tinggi, indukan sering memakan anaknya sendiri atau hamil anggur (hamil kosong)," katanya pada KONTAN.
 
Dia pun membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk sukses menghasilkan anakan yang sehat. Sekarang dia mempunyai 16 ekor indukan. 
 
Laki-laki yang lebih akrab disapa Gonjar ini mengaku baru melepas ferret ke pengadopsi setelah berumur tiga bulan. Sebab, ia ingin memastikan kondisi fisiknya kuat dan sehat. 
 
Untuk harganya dibanderol bervariasi mulai dari Rp 4,5 juta sampai Rp 7 juta per ekor. "Harga ini disesuaikan dengan warna bulu si ferret semakin unik akan semakin mahal," jelasnya. 
 
Untuk konsumennya berasal dari berbagai kota mulai dari Jakarta, Surabaya, hingga Kalimantan.   
 
Rentan stres, budidaya ferret butuh perhatian ekstra
 
Meski mempunyai karakter jinak, memelihara ferret gampang-gampang susah. Khususnya, saat akan dikembangbiakkan. Hewan yang masih bersaudara dengan berang-berang ini butuh perhatian ekstra. 
 
Ferret betina seringkali mengalami kegagalan pembuahan. Bahkan, lantaran stres, ferret betina juga sampai memakan anaknya sendiri. Ada baiknya, betina yang sedang hamil dipisahkan dari koloninya. 
 
Ginanjar Setiyadi, breeder asal Yogyakarta sekaligus pemilik Gonjar Pet Project menyarankan, untuk mengawinkan hewan asal Amerika ini saat sudah berumur satu tahun. "Tujuannya untuk membuat si jantan dan betina benar-benar siap dibuahi dan membuahi sehingga dapat menghasilkan anakan," jelasnya. 
 
Laki-laki yang lebih akrab disapa Gonjar ini menambahkan, untuk mengetahui betina sedang birahi dapat dilihat dari alat kelaminnya yang berubah menjadi kemerahan, bengkak, dan terasa hangat.
 
Sebelum dikawinkan, sebaiknya jantan dan betina diberi makanan yang cukup agar tidak terjadi mal nutrisi usai melahirkan. Untuk pakannya, Anda bisa memberikan makanan kucing kemasan. Pakan ini harus selalu tersedia di kandang, karena sistem pencernaan hewan ini pendek sehingga akan selalu ingin makan. Sebagai penambah protein baiknya hewan ini juga diberikan rebusan daging ikan dan minum air mineral. 
 
Ukuran kandang juga sebaiknya leluasa bagi si hewan. Minimal tiga kali besar badannya, ferret bisa bermain dalam kandang. Namun, biarkan pula ferret berlarian di luar kandang mengingat hewan ini memang cukup aktif. 
 
Afar Prayanto, breeder asal Depok, Jawa Barat sekaligus pemilik Saung Musang Depok menambahkan, bila pemilik sebaiknya memandikan ferret dua hari sekali.  Kebersihan kandang pun juga harus dijaga agar terhindar dari penyakit.
 
Sama dengan sebelumnya, untuk pakannya Afar menggunakan makanan instan kucing berprotein tinggi yang diberikan dua hari sekali pada pagi dan malam hari. 
 
Asal tahu saja, ferret selalu tidur disiang hari. Dan baru aktif kembali saat malam dan pagi hari.
 
Laki-laki berusia 30 tahun ini memilih mengawinkan ferret saat sudah berumur 1,5 tahun sampai 2 tahun. Tujuannya, agar jantan dan betinanya benar-benar siap kawin serta menghindari hamil anggur. 
 
Usai melahirkan, betina akan mengalami perubahan fisik yaitu bulu rontok, badan menjadi sangat kurus. Maklum saja, selama mengandung hewan ini cenderung sedikit makan dan lebih banyak minum. Untuk menghindari dehidrasi dapat berikan air kelapa sebagai pengganti air mineral untuk si betina."Bentuk tubuh betina akan kembali normal setelah empat atau lima bulan kemudian," katanya. 
 
Jika anak ferret sudah tidak menyusu induknya, bisa diberi bubur pelet. Baiknya setelah berumur dua bulan, divaksin kekebalan tubuh dan rabies. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×