kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Film Indonesia masih belum jadi tuan rumah di negeri sendiri


Selasa, 06 Februari 2018 / 23:37 WIB
Film Indonesia masih belum jadi tuan rumah di negeri sendiri
ILUSTRASI. Benny Rachmadi - Film Horor Lokal nan Fenomenal


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski film Indonesia mulai bangkit, sejatinya potensi yang bisa digali oleh film Indonesia bisa lebih banyak lagi.

Maklum, jumlah penduduk Indonesia sendiri sudah mencapai 260 juta jiwa. Kalau saat ini film terlaris Indonesia cuma berhasil ditonton sekitar enam juta orang, berarti potensi pasar yang masih digali terbentang luas.

Menurut Joko Anwar, salah satu sutradara film nasional jumlah penonton film Indonesia memang belum terlampau banyak tapi ada pertumbuhan.

Ia sendiri memproyeksi total jumlah penonton film Indonesia pada tahun ini cuma mencapai 45 juta orang saja. "Ini berdasarkan pertumbuhan di tahun 2016-2017," katanya ke KONTAN.CO.ID.

Target ini masih tumbuh hampir 8% dari jumlah tahun 2017 yang sebesar 41,7 juta. Sedangkan tahun 2016, jumlah penonton film Indonesia sebanyak 34 juta penonton.

Meski sudah tumbuh, ternyata kontribusi penonton film Indonesia di industri film nasional masih belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Menurut perhitungan Joko, pada tahun 2016 kemarin, pangsa pasar film Indonesia baru berkontribusi 32% dari total jumlah penontong film yang diputar di Indonesia. Artinya, film asing masih menjadi penguasa pasar film di Indonesia. Memang tahun lalu ada kenaikan kontribusi film nasional jadi 35%

Ricky Pesik, Wakil Bekraf memang mengakui bilan industri film nasional belum dominan, tapi tetap ada pertumbuhan. Ini tidak terlepas dari jumlah pertumbuhan layar bioskop yang terus bertambah. "Kami berharap banyak investasi baru terealisasi," katanya.

Tapi ia tidak berani menargetkan kontribusi industri ini ke ekonomi kreatif. Yang jelas kontribusi ekonomi kreatif ke PDB masih kecil yakni di bawah 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×