kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.591   45,00   0,27%
  • IDX 6.936   103,30   1,51%
  • KOMPAS100 1.005   17,47   1,77%
  • LQ45 780   14,92   1,95%
  • ISSI 220   2,04   0,94%
  • IDX30 405   7,88   1,99%
  • IDXHIDIV20 477   9,71   2,08%
  • IDX80 113   1,79   1,61%
  • IDXV30 116   1,59   1,39%
  • IDXQ30 132   2,83   2,19%

Fokus perkuat sistribusi dan inovasi produk (3)


Kamis, 05 Mei 2016 / 10:50 WIB
Fokus perkuat sistribusi dan inovasi produk (3)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Rizki Caturini

Edwin Pranata sudah merencanakan bisnisnya sejak masih kuliah di Seattle University, Amerika Serikat. Di sana, ia mendapat referensi dari beberapa perusahaan dengan produk makanan dan minuman sehat. Maksud sehat di sini sehat secara keseluruhan, baik secara produk dan dampak lingkungannya.

Di Indonesia, Edwin melihat belum ada pemainnya. Dari situ ia pun terpanggil untuk mendirikan perusahaan yang sehat secara produk dan memiliki dampak positif ke lingkungan sekitar. “Jadi imbang antara bisnis dan tanggung jawab sosial. Saya terpanggil membangun perusahaan di kampung halaman saya,” ujarnya.

Edwin mengaku, tantangan yang harus dihadapinya dalam merintis Realfood cukup banyak. Pertama, lokasi pabrik yang jauh dari kota sehingga tidak semua orang mau bekerja dan ditempatkan di Bojonegoro. Tantangannya bagaimana ia bisa mengumpulkan sebuah tim dan meyakinkan mereka bahwa Realfood punya masa depan dan bisa berkembang.

Kedua, posisi perusahaannya yang merupakan perusahaan rintisan. “Di tengah industri pangan Indonesia, kami masih termasuk sangat kecil dan buat kasih dampak positif itu tidak mudah, itu tantangannya,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan saat ini Realfood masih berjuang untuk terus konsisten pada pengembangan visi-misi, pasar, dan produk. Beruntung, masyarakat Bojonegoro tergolong masyarakat yang terbuka dengan datangnya industri baru di kota mereka. Edwin bilang, masyarakat Bojonegoro merasa senang karena Realfood memberi dampak positif bagi mereka. Selain itu, mereka juga sangat terbuka dengan perubahan dan inovasi karena sebelumnya sudah ada industri yang lebih dulu beroperasi di sana.

Hingga saat ini, Realfod telah merilis produk awal yang dinamakan Realfit, yakni minuman sarang burung walet. Edwin mengaku, respon pasar di  Jawa Timur dan sekitarnya cukup positif. “Penerimaan pasar sejauh ini cukup baik, meski dari segi harga, Realfit memang terkesan mahal. Tapi sebenarnya harga itu lebih murah dibanding jika kita menunggu sakit dulu untuk hidup sehat,” terangnya.

Di Indonesia, produk minuman seperti Realfit masih belum ada, jadi dari segi positioning, Realfood menang satu langkah. Bagi konsumennya, harga mahal tidak masalah karena nilainya cukup tinggi.

Edwin bilang, hidup sehat memang ada harganya. Jika dilihat dari harga Realfood yang dibanderol Rp 35.500/ 21 ml, target pasarnya jelas masih kaum menengah ke atas yang kesadaran akan hidup sehatnya tinggi.

Ditanya tentang target dan rencana ke depan, Edwin menjelaskan bahwa pekerjaan rumah Realfood masih banyak, terutama berkaitan dengan inovasi produk dan distribusi pasar.

Makanya, ke depannya, Realfood akan fokus melakukan inovasi dan memperkuat distribusi. Dalam hal distribusi, ia ingin pemasaran produknya bisa semakin luas. Edwin berambisi, produknya nanti bisa didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. Ia dan timnya juga terus melakukan riset untuk membuat produk lebih banyak lagi dan tidak umum di pasaran, namun bahan bakunya lokal.      

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×