kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Fulus cerah dari bertanam melon jingga (1)


Rabu, 31 Juli 2013 / 14:45 WIB
ILUSTRASI. Logo KTT G20 2022 di Bali, Indonesia.


Reporter: Noor Muhammad Falih, Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini

Ada beberapa jenis melon yang lazim kita temui di kalangan pedagang. Diantaranya jenis melon yang bila buahnya sudah matang berwarna kekuning-kuningan, namun dagingnya berwarna putih kehijau-hijauan, kemudian ada melon yang kulitnya cenderung berwarna coklat muda dengan warna buah kuning di dalamnya. Namun ada pula melon yang warna dagingnya jingga. Melon ini juga sering disebut melon cantaloupe.

Tampilan fisik cantaloupe tidak jauh berbeda dengan melon-melon yang lain. Bagian kulit cantaloupe terlihat berjaring walaupun ada juga jenis yang tidak berjaring dan keras. Dari segi ukuran pun masih sama dengan melon hijau, rata-rata 1,5 kilogram per buah. Dari fisik, hanya warna daging saja yang membedakan cantaloupe dengan melon hijau atau varian lainnya.

Namun dari segi nutrisi, konon cantaloupe memiliki kadar kalori dan gula lebih rendah dibanding melon hijau. Ini artinya cantaloupe cocok untuk dijadikan cemilan bagi mereka yang ingin mengurangi kadar gula.

Namun, mengenai soal nutrisi ini, memang ada pandangan yang berbeda. Nining Suhartati misalnya. Ketua Asosiasi Petani Melon Tani Manunggal (APMM) Pekalongan ini bilang, nutrisi melon jingga tidak berbeda dengan yang lain. “Melon jingga itu sama dengan melon hijau, fisik luar, kandungan nutrisinya semua sama. Hanya warna dagingnya saja yang berbeda,” ujar Nining.

Apapun juga, Nining termasuk orang yang getol membudidayakan melon jenis catalupe ini. Alasannya sederhana saja. Dari pengalaman Nining, banyak konsumen yang menggemari melon ini. Karena itu, pasar melon ini lebih baik dari pasar melon yang lain. "Pasarnya lebih stabil," kata Nining.

Bukan hanya itu, harganya juga lebih baik. Kalau melon biasa harga jual dari petani hanya sekitar Rp 2.500 per kilogram (kg), Nining bisa menjual melon cantaloupe dua kali lipat atau Rp 5.000 per kg. Karena itu, Nining getol bertanam melon warga jingga ini. Nining telah aktif budidaya  melon jingga sejak tahun 2000 di Pekalongan, Jawa Tengah. Sayang ia tidak mau menyebut luas total lahan yang ia miliki.

Pemain lainnya adalah Mulyono Herlambang pemilik CV. Multi Global Agrindo di Karanganyar, Jawa Tengah. Menurut Mulyono ada beberapa perbedaan antara melon jingga dan melon biasa pada umumnya. Dari segi gizi melon jingga memiliki keistimewaan. "Warnanya yang jingga menunjukkan kandungan betakarotin yang tinggi," ujar Mulyono. Betakaroten berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh dan merupakan sumber vitamin A.

Mulyono sendiri memiliki lahan seluas 2 hektare  khusus untuk bertanam melon. Dalam satu tahun ia bisa menjual 400 kg ke beberapa wilayah Indonesia dan 100 kg ke luar negeri. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×