kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Fulus Mengalir dari Mesin Penjual Otomatis


Sabtu, 24 Agustus 2024 / 09:15 WIB
Fulus Mengalir dari Mesin Penjual Otomatis
Konsumen mencoba smart vending machine Locale Pop Up di Jakarta, Selasa (24/5). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan mesin penjual otomatis alias vending machine makin dibutuhkan. Terutama, di areal perkantoran, pabrik, hingga area pendidikan. Kehadiran vending machine memudahkan konsumen untuk membeli produk-produk yang mereka inginkan, tentunya.

Inilah yang coba digeluti oleh Jumpstart, usaha rintisan yang menyediakan vending machine. Berawal sejak 2018, startup ini awalnya hanya menyediakan mesin kopi otomatis dengan harga terjangkau. 

Menurut Raynald Soeharto, Chief Marketing Officer Jumpstart, bisnis model yang perusahaannya sodorkan mendapat respons positif. Malah, saat pandemi, penjualan kopi di mesin otomatisnya melesat. Sistem pembeliannya secara digital dan nirsentuh.

Menurut Raynald, untuk mesinnya, Jumpstart mendapatkan secara impor. Namun, Jumpstart mengembangkan perangkat lunak untuk mengoperasikan dan memelihara vending machine.

Baca Juga: Incar Omzet Hingga Rp 7 Triliun, Begini Strategi Distribusi Voucher Nusantara (DIVA)

Sedangkan untuk penempatan vending machine, Jumpstart bekerjasama dengan pemilik atau pengelola areal yang menjadi lokasi mesin. Misalnya, pengelola perkantoran, pabrik, tempat pendidikan, dan lainnya. 

Melihat hasil tersebut, Jumpstart pun melebarkan varian produk yang mereka jajakan di vending machine. Yakni, dengan menggandeng UMKM serta beberapa perusahaan. Ini membuat, produk yang Jumpstart tawarkan semakin beragam. Ambil contoh, produk dari Mayora dan Savoria.

Alhasil, saat ini, sudah ada 200 jenis produk yang Jumpstart jajakan di mesin penjual otomatis mereka.  Dalam sehari, Raynal mengklaim, penjualan produk Jumpstart bisa 3.000 sampai 5.000 satuan.

Adapun jumlah vending machine Jumpstart saat ini sudah mencapai 3.600 unit. Mesin ini tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Sekitar 75% mesin berada di area Jabodetabek. 

Langkah berikutnya, tentu saja, Jumpstart bakal memperbanyak jumlah mesin penjual otomatis miliknya.

"Kami menargetkan, bisa menambah vending machine hingga mencapai 6.000 unit sampai akhir tahun ini," kata Raynald kepada KONTAN, Kamis (22/8) lalu.

Untuk bisa mengejar target tersebut, Jumpstart akan mengoptimalkan beberapa wilayah yang menjadi lokasi mesin mereka. Contohnya, di Semarang dan Surabaya, serta Bali. 

Selain itu, Jumpstart berencana mengeluarkan lini bisnis baru. Yakni, berupa mesin pembuat minuman secara otomatis atau smart drink maker. Mesin minuman pintar ini bisa membuat kopi, teh, jamu, dan beberapa produk powder based.

Jika vending machine menggunakan skema business to business, smart drink maker mereka jual lansung ke konsumen. Produk ini siap meluncur November nanti. Targetnya, laju bisnis Jumpsteet bisa tumbuh double digit.

Selanjutnya: Hindari 7 Jenis Makanan Ini saat Menstruasi biar Perut Tidak Kram

Menarik Dibaca: Hindari 7 Jenis Makanan Ini saat Menstruasi biar Perut Tidak Kram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×