kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng Baba Rafi, eFishery kembangkan digitalisasi tambak udang vaname


Rabu, 04 November 2020 / 11:32 WIB
Gandeng Baba Rafi, eFishery kembangkan digitalisasi tambak udang vaname
ILUSTRASI. E Fishery di Jakarta, Selasa (17/3). KONTAN/Baihaki/17/3/2015


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan rintisan agriculture technology (agritech), eFishery, menandatangani perjanjian kerja sama dengan Baba Rafi, untuk pengelolaan franchise tambak udang vaname. Bagi Baba Rafi, ini adalah kerja sama pertama yang dilakukan dengan tech startup dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi udang vaname dengan menerapkan Internet of Things (IoT). 

Pada fase pertama dalam kolaborasi ini, eFishery akan mengelola 71 tambak udang seluas 40.000 meter persegi yang merupakan tambak kelolaan Baba Rafi.  CEO & Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah, mengungkapkan pihaknya memiliki expertise dalam penguasaan teknologi akuakultur dan sangat tertarik dengan kerjasama ini karena kami dapat mengaplikasikan teknologi sekaligus mengelola bisnis tambak udang secara end-to-end.

“Selain itu, kerja sama dengan Baba Rafi yang ahli dalam mengelola franchise ini merupakan suatu bentuk strategic partnership, Baba Rafi yang menjalankan bisnis waralaba sedangkan eFishery yang mengelola operasional tambak. Kami berharap kolaborasi ini akan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat dan stakeholders lainnya,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (4/11).

Baca Juga: Hingga September 2020, Pupuk Indonesia raup pendapatan Rp53,54 triliun

Udang merupakan hasil ekspor perikanan andalan Indonesia yang jumlahnya mencapai hingga 40% dari seluruh ekspor perikanan. Selain itu, udang juga termasuk dalam 10 komoditas non-migas dengan surplus terbesar di Indonesia. Hal ini yang membuat Baba Rafi tertarik untuk menggeluti bisnis tambak udang vaname dan menjadikannya suatu bisnis dengan model waralaba. 

Kepastian hasil produksi tambak udang vaname Baba Rafi semakin terjaga dengan masuknya eFishery sebagai pengelola tambak. Sejak didirikan tahun 2013, eFishery dikenal sebagai pemain utama di bidang teknologi akuakultur dan merupakan perusahaan aquaculture intelligence pertama di Indonesia. 

Berangkat dari produk eFisheryFeeder yang merupakan alat pemberi pakan otomatis berbasis cloud yang mampu meningkatkan mutu dan hasil panen ikan dan udang, eFishery kini juga menawarkan solusi untuk memecahkan masalah-masalah lain di sektor akuakultur secara terintegrasi dengan mengacu pada data dan teknologi.

Hendy Setiono, founder dan group CEO Baba Rafi Enterprise menyebut pihaknya menyadari akan pentingnya sentuhan teknologi dalam pengelolaan tambak udang. “Di era revolusi industri 4.0 ini, memang tidak bisa kita pungkiri peran teknologi dalam segala hal, salah satunya di bidang akuakultur. Dan kami juga ingin turut berperan dalam perubahan tersebut. Saya selalu percaya, dengan berkolaborasi banyak hal yang bisa kita capai dengan hasil yang lebih maksimal,” paparnya.

Baca Juga: Mentan sebut ada 7 investor yang siap garap food estate, siapa saja?

Dalam kerja sama ini, eFishery bertindak sebagai technical expert yang akan mengatur manajemen operasional tambak dan memberikan pendampingan dari awal hingga akhir siklus budidaya. Pendampingan dimulai dari proses penyediaan benih, pemilihan pakan, hingga penyediaan teknologi pendukung. Selain teknologi eFisheryFeeder yang mampu mengefisienkan FCR, eFishery juga menggunakan inovasi terbaru untuk menghindarkan penyakit pada udang. Serangan penyakit pada udang diketahui mampu menyebabkan penurunan hasil panen hingga 90%.

Tidak hanya dilengkapi dengan berbagai teknologi, eFishery juga memfasilitasi tambak udang vaname Baba Rafi dengan teknisi handal yang sudah berpengalaman dalam mengelola tambak udang. Penjualan udang pun akan difasilitasi oleh Baba Rafi sehingga pemilik modal tidak perlu khawatir akan kesulitan dalam memasarkan hasil panennya.

 

Selanjutnya: Pengamat jabarkan deretan kegagalan food estate yang dicanangkan pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×