Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) menggandeng salah satu perguruan tinggi yang berada dibawah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yakni Politeknik Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta.
Kolaborasi tersebut dilakukan guna mempercepat UMKM binaan YDBA bisa naik kelas utamanya UMKM dibidang manufaktur.
Ketua Pengurus YDBA Sigit P. Kumala mengatakan, melalui kolaborasi tersebut STMI diharapkan bisa mendukung peningkatan kompetensi UMKM yang dibina YDBA.
"Ini tentu akan jadi semangat bagi IKM YDBA untuk tumbuh mandiri dan berkelanjutan. STMI juga diharapkan mampu meningkatkan kompetensi IKM (industri kecil menengah) manufaktur binaan YDBA serta bisa mengantar naik kelas dan mandiri," kata Sigit dalam Penandatanganan Kolaborasi YDBA Bersama Politeknik STMI Jakarta, Selasa (21/3).
Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R. M. Sigalingging menjelaskan, untuk pilot project awal akan dilakukan pada UMKM manufaktur binaan di Tegal Jawa Tengah. Berdasarkan dari asesmen yang dilakukan YDBA akan ada 4 UKM manufaktur yang dipilih dalam pilot project tersebut. Setelahnya barulah kolaborasi ini akan diperluas ke UMKM binaan lainnya.
Baca Juga: Menjual Abon Sapi hingga ke Negeri Merlion
Adapun ke empatnya dipilih lantaran sudah termasuk ke dalam level UMKM pra mandiri. Nantinya dari STMI akan dibentuk 4 tim yang terdiri dari satu dosen dan dua mahasiswa. Lama project per tim akan tergantung dari program yang akan diusung dalam pembinaan.
"Terpilih itu pra mandiri ada 4 IKM di Tegal, kita pilih prioritas. Jadi ini pilot project dahulu. Sebenarnya banyak yang sudah mandiri," kata Ida.
Ida menjelaskan, dengan kolaborasi tersebut akan memperkaya pola pengembangan pembinaan dan sebagai upaya mencari off taker bagi UMKM binaan. YDBA juga berharap dengan kolaborasi ini juga membantu para IKM binaan untuk masuk ke industri 4.0.
"Kita harapkan para dosen dan mahasiswa yang selalu up to date pengetahuan dan skillnya itu bisa membantu mereka mempercepat proses untuk menuju 4.0. Begitu juga mahasiswa bisa menjadi SDM bisa diserap oleh IKM binaan kita," jelasnya.
Irfan Kuswardana, Koordinator (LME) Bidang Alat Angkut Kemenperin mengatakan, di tengah perekonomian global saat ini, Indonesia perlu meningkatkan ketahanan industri nasional dengan peningkatan kualitas produk, efisiensi, kreativitas dan inovasi produk.
Adapun untuk inovasi dibutuhkan R&D dengan kesiapan SDM dan infrastruktur. Namun hal ini masih menjadi tantangan bagi sebagian IKM untuk bisa dilakukan secara mandiri. Maka pihaknya menyambut baik mendukung penuh kolaborasi YDBA dan Politeknik STMI Jakarta.
"Kami menyambut baik terkait dengan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang akan mempertemukan para akademisi dengan pihak IKM manufaktur binaan YDBA sebagai salah satu langkah mendukung industri kecil menengah sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi secara nasional," ujar Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News