kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gaya hidup sehat merebak, susu segar jadi buruan


Selasa, 14 Maret 2017 / 14:04 WIB
Gaya hidup sehat merebak, susu segar jadi buruan


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Gaya hidup sehat kian digandrungi masyarakat. Kesehatan semakin tak ternilai. Badan sehat dan bugar pun menjadi modal utama untuk agar segala rutinitas sehari-hari berjalan lancar. Apalagi, jika sakit, biaya berobat juga mahal. 

Tak hanya melalui olah tubuh, untuk mendapatkan badan yang sehat dan bugar,  kini orang juga semakin peduli dengan konsumsi makanan sehari-hari. Tak sedikit masyarakat mulai beralih mengkonsumsi produk makanan dan minuman segar.

Salah satu produk yang diserbu penggiat hidup sehat adalah susu segar. Kandungan vitamin, kalsium dan protein menjadi daya tarik susu segar. Makanya, tak heran bila bisnis minuman susu segar kian moncer.

Ikhwanurrohim pemilik Milkilogi asal Denpasar, Bali, mengaku bisnis susunya tumbuh subur. Kian banyak  warga yang mengkonsumsi susu segar, terutama ekspatriat dan para atlet.

Dalam sehari, Milkilogi bisa memproduksi hingga 400 liter susu segar. Mereka memasarkan baik secara langsung ke rumah-rumah pelanggan, ritel modern hingga gerai-gerai Milkilogi yang tersebar di Bali. Banderol harga susu segarnya sekitar Rp 15.000-Rp  30.000 per gelas.

Supaya tak membosankan, Ikhwanurrohim juga memberikan beragam perasa. Ada 20 macam varian rasa seperti green tea, hazelnut, coklat, dan lainnya. Tidak hanya itu, dia juga membuat produk lainnya, seperti susu kambing etawa dan juga yoghurt. "Para ekspatriat juga suka mengkonsumsi susu kambing etawa dan yoghurt," katanya pada KONTAN, (10/3).

Untuk bahan baku, dia mengambilnya langsung dari wilayah Pulau Jawa. Maklum saja, Pemerintah Denpasar, Bali melarang untuk peternakan sapi perah disana.

Pemain lainnya adalah, Insan Tonji pemilik usaha Moo Nenen. Laki-laki asal Depok, Jawa Barat ini mengaku potensi usaha susu segar memang besar karena konsumennya pun bayak. Meski begitu, persaingannya pun juga ketat dan beberapa usaha susu lainnya banyak yang terpaksa gulung tikar.

Makanya, untuk mempertahankan bisnisnya dia membuat tampilan booth miliknya semenarik mungkin dan mengemas produk susu semenarik mungkin menggunakan kemasan dot bayi. Tidak hanya itu, bahan bakunya pun di ambil langsung dari rumah perah yang berada di wilayah Jakarta Timur.

Tidak hanya itu, harga jualnya pun dibanderol cukup bersahabat sekitar Rp 5000 sampai Rp 8000 per gelasnya. " Kami menyasar semua kalangan," katanya. Rasanya pun dibuat bervariasi mulai dari original, durian, mangga, dan lainnya, total rasa yang ditawarkan ada sekitar 20 macam.

Asal tahu saja, dia mulai membuka usahanya sejak tahun 2015 lalu. Karena mendapatkan respon positif dari konsumen, dia mulai mengembangkan usahanya dengan sistem kemitraan. Sampai sekarang sudah ada sekitar 20 mitra yang bergabung.                                                

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×