kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

GDP Venture masih incar start up


Kamis, 21 September 2017 / 20:32 WIB
GDP Venture masih incar start up


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - Tak cuma investor asing yang makin getol membenamkan dana ke usaha rintisan atau start up lokal, investor dalam negeri pun tidak mau ketinggalan. Salah satunya adalah PT Global Digital Prima (GDP) Venture.

Menurut Martin Hartono, Presiden Direktur GDP Venture, sepanjang tahun ini pihaknya relatif gencar memberi suntikan dana ke usaha rintisan ketimbang tahun lalu. Salah satu yang terbaru adalah suntikan dana ke salah satu konten media, Kumparan dengan nilai yang tidak disebutkan.

Sebelumnya, perusahaan yang masih terafiliasi dengan Grup Djarum tersebut juga mengakuisisi 100% saham tiket.com lewat Blibli.com. Akuisisi ini dilakoni supaya GDP bisa bersaing dengan usaha sejenis seperti Traveloka dan sejenisnya.

Ke depan, GDP Venture tetap tidak menutup pintu untuk terus menyuntikkan modal ke start up. Menurut Martin, tidak ada kriteria khusus start up yang jadi incarannya.  Yang penting asal ada kesesuaian. "Kalau ada founder yang cocok pasti kami support. Tidak ada spesifikasi mengejar pendanaan start up," katanya, Rabu Malam (20/9).

Sayang, Martin tidak merinci nilai investasi yang disiapkan perusahaan tersebut. Lantaran dalam menyuntikkan modal ke start up memang tidak ada spesifikasi khusus. Selain itu, pihaknya juga tidak melulu menjadi penyandang dana tunggal, tapi bisa juga bisa  gandeng pihak ketiga.

Ia akui dalam mencari usaha rintisan lokal tidak lah gampang. Sebab usaha rintisan lokal punya ciri  yang berbeda dengan start up asing. Salah satunya soal target pasar. Kalau start up asing kerap sudah tahu bidikan pasar yang dituju, start up lokal, kebanyakan masih belum bisa fokus. Dan biasanya lebih beragam dalam membidik target pasar.

Namun, GDP Venture tidak antipati dengan kondisi tersebut. Justru kalau dilihat start up lokal punya potensi global, pasti bakal GDP lirik, meski baru tahap awal.                  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×