Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren ekonomi digital yang tengah mewabah saat ini membuat Kementerian Perindustrian (Kemperin) berupaya mendongkrak performa dari industri kecil dan menengah (IKM). Salah satunya lewat program e-smart.
Ini adalah program khusus bagi para IKM yang ingin memanfaatkan ekonomi digital untuk mengoptimalkan usaha mereka. Mulai dari memanfaatkan situs belanja, pelatihan hingga akses permodalan via teknologi digital.
Selain itu, e-smart ini juga bisa menyajikan profil bagi para IKM. Mulai dari jenis industri, sentra dan produk yang dijajakan.
Sejatinya, program ini sudah berjalan sejak tahun lalu. Dan sampai saat ini sudah ada 1.265 IKM yang sudah punya fasilitas e-smart. Jumlah tersebut jelas melampaui dari target Kemperin yakni menjangkau sekitar 1.100 IKM di akhir tahun ini. "Kemungkinan IKM yang sudah terhubung e-smart bisa mencapai 1.400 IKM sampai akhir tahun ini," kata Direktur Jenderal IKM Kemperin, Gati Wibawaningsih kepada KONTAN, Senin (23/10).
Untuk bisa mencapai target tersebut, Gati bakal anggarkan dana khusus untuk e-smart sebanyak Rp 3 miliar. Dana tersebut berasal dari anggaran Kemperin. Sayang, ia tidak menjelaskan total dana yang sudah keluar hingga saat ini.
Adapun Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto sendiri menargetkan pada tahun 2019 nanti sudah ada sekitar 9.510 IKM yang sudah punya akses program e-smart.
Untuk bisa merealisasikan target tersebut, Kemperin bakal mendongkrak anggaran e-smart sebesar Rp 15 miliar mulai tahun depan untuk bisa kejar tambahan IKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News