kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,87   -4,49   -0.48%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geliat Pasar Tanah Abang paska aksi kerusuhan 22 Mei (Bagian 1)


Jumat, 31 Mei 2019 / 10:35 WIB
Geliat Pasar Tanah Abang paska aksi kerusuhan 22 Mei (Bagian 1)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bunyi klakson dan asap kendaraan serta lalu-lalang orang sudah kembali memadati kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seminggu pasca terjadinya kerusuhan 22 Mei 2019, pusat perbelanjaan terbesar di Tanah Air tersebut sudah kembali bergairah.

Para pedagang sudah beraktifitas seperti biasa, troliyang penuh dengan tumpukan karung, truk-truk pengantar barang kembali menghiasi Pasar Tanah Abang. Termasuk juga Rina Suri, pemilik toko Rina–Rini Collection yang nampak sibuk berbenah barang dagangan.

Beberapa kali ia merapikan contoh pakaian yang melekat pada maneken sambil menawarkan dagangannya pada pengunjung yang lewat. Pedagang busana muslim tersebut memilih mulai berjualan sehari setelah kerusuhan pecah.

Bagi pedagang busana muslim seperti Rina, momentum jelang Lebaran adalah kesempatan untuk mendapatkan omzet maksimal. Ia tak segan menggoda para pengunjung yang lewat di depan kiosnya merogoh kocek. "Saat buka setelah kerusuhan agak takut, tapi karena mau Lebaran, sayang kalau tutup," katanya kepada KONTAN, Selasa (28/5).

Peristiwa 22 Mei tersebut tentu saja memengaruhi omzetnya. Rina mengaku mengalami kerugian yang cukup lumayan. Andai kerusuhan tidak terjadi, ia bisa mengantongi omzet Rp 5 juta–Rp 10 juta per hari.

Untungnya, seminggu paska kejadian, kiosnya kembali ramai seperti biasa, omzetnya pun sudah pulih kembali. "Hari Kamis - Jumat, sempat buka tapi masih sepi dan omzet turun setengah, dan Alhamdulillah, mulai Senin ramai lagi," tuturnya.

Hal serupa juga dirasakan Putra, pedagang hijab dan scraf di kawasan Blok F, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meski kiosnya tidak dekat dengan lokasi kerusuhan, ia mengaku mengalami kerugian. "Pasti rugi, karena sehari kalau saya buka bisa dapat Rp 6 juta-an. Dua hari saya tutup kios. Karena kalau saya buka juga percuma karena sepi," ungkapnya.

Ia menyayangkan terjadinya kerusuhan menjelang Lebaran. Padahal, bagi pedagang hijab seperti dirinya, momen Lebaran bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda dibandingkan hari biasa. Menjelang Lebaran, omzetnya bisa meningkat dua kali sampai tiga kali lipat dibanding hari biasa.

Ketua Koperasi Pedagang Tanah Abang, Yusril Umar mengamini, setiap Ramadan, omzet para pedagang Tanah Abang biasanya melonjak hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa. Namun, Ramadan tahun ini nampaknya tidak mendatangkan dewi fortuna bagi mereka. Para pedagang mengeluhkan turunnya omzet. "Salah satu penyebabnya, ya adanya kerusuhan minggu lalu itu, jelasnya pada KONTAN

Situasi panas pasca Pemilu 2019 membuat para pedagang dari luar daerah menahan diri untuk berbelanja. Padahal Pasar Tanah Abang merupakan rujukan bagi para pedagang grosir dari berbagai kota di Tanah Air.

Demi memulihkan kondisi, para pedagang Tanah Abang berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan sisa Ramadan. Deretan kios siap dibuka sampai akhir Mei 2019. Beberapa pedagang bahkan berencana tetap membuka kiosnya hingga tiga hari sebelum Lebaran.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×