kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geliat Pasar Tanah Abang paska aksi kerusuhan 22 Mei (Bagian 2)


Jumat, 31 Mei 2019 / 10:50 WIB
Geliat Pasar Tanah Abang paska aksi kerusuhan 22 Mei (Bagian 2)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Siang itu, sengatan terik matahari beradu dengan bunyi klakson dan asap kendaraan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menjelang Lebaran, pasar grosir terbesar di Indonesia ini lebih ramai dari beberapa hari sebelumnya. Terlebih pasca kerusuhan pada 22 Mei yang lalu, salah satu pasar terbesar di negeri ini kembali dipadati pengunjung.

Masyarakat berbondong-bondong datang ke Tanah Abang dari segala penjuru tanah air. Ada yang datang dengan menaiki kereta komuter Jabodetabek, ada yang membawa kendaraan pribadi, ada pula yang rela menunggu antrean bus Transjakarta, angkutan perkotaan hingga bus antarkota.

Berdasarkan pantauan KONTAN, pada Selasa (28/5) siang, arus pengunjung terbilang padat. Bahkan lebih padat dari hari-hari biasa.

Beberapa akses keluar -masuk gedung pertokoan penuh dengan desakan pengunjung. Mereka tersebar di beberapa gedung pasar, trotoar dan jembatan penyeberangan multiguna alias skybridge.

Kebanyakan dari para pengunjung adalah kaum hawa dari segala lapisan usia. Meskipun padat, sebagian besar dari mereka pulang dengan membawa tentengan kantong plastik berisi penuh belanjaan. Bahkan ada pula pengunjung yang berbelanja dalam partai besar.

Para pedagang pun kembali sumringah dengan kondisi tersebut. Seperti Rina Suri, pemilik Rina - Rini Collection. "Hari Kamis - Jumat lalu sempat buka tapi masih sepi. Alhamdulilah, Senin kemarin mulai ramai," katanya kepada KONTAN.

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan keuntungan yang bisa didapat pedagang Pasar Tanah Abang menjelang Lebaran rata-rata mencapai Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per hari. Kondisi ini rutin dialami oleh para pedagang menjelang Lebaran.

"Pasti pendapatannya lebih banyak dibanding pekan biasa. Belum lagi pedagang grosir yang pendapatannya bisa sampai puluhan juta per hari," ungkapnya kepada KONTAN.

Pasca kerusuhan di sekitar pasar Tanah Abang, 22 Mei lalu, Arief mengatakan kerugian yang dialami pasar strategis tersebut cukup besar. Ia memperkirakan perputaran uang di Tanah Abang mencapai Rp 100 miliar sampai Rp 200 miliar per hari. Saat mengalami shutdown selama dua hari, otomatis ada potensi pendapatan sekitar Rp 400 miliar yang melayang.

Namun menurutnya kondisi saat ini sudah membaik. Sejak awal minggu ini pasar Tanah Abang mulai bergeliat, pendapatan sejumlah pedagang sudah ada yang mengalami peningkatan. "Kondisinya sekarang sudah mulai stabil, ada kenaikan. Untuk angkanya belum bisa ditaksir," jelasnya.

Meski kenaikan pendapatan tidak sebesar Lebaran tahun-tahun sebelumnya, Arief menilai kondisi saat ini sudah cukup baik, dan ia perkiraan omzet para pedagang naik 20% - 30% pasca 22 Mei 2019.   

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×