kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gemar berbisnis sejak belia (2)


Rabu, 23 Maret 2016 / 15:43 WIB
Gemar berbisnis sejak belia (2)


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Rizki Caturini

Bakat Roja Fitridayani dalam berbisnis sudah tampak sejak masih belia. Jika dirunut ke belakang, darah berbisnis Oja, panggilan akrabnya, diturunkan dari sang ayah. Di kampung halamannya, sang ayah memiliki pabrik beras di Jambi. Jadi dia tidak jarang mendengarkan petuah sang ayah terutama dalam hal menghadapi karyawan.

Selain itu, sejak kecil dia senang mengumpulkan kelereng atau karet gelang lantas dijual lagi kepada teman-temannya. Darah bisnis ini terus berlanjut hingga dia dewasa. Ketika harus merantau ke Bandung untuk melanjutkan kuliah, dia pernah berdagang pulsa dan alas kaki. Awalnya yang membeli produk hanya teman-teman kuliahnya saja. Ketika jualannya diunggah juga di akun Instagram, respon publik ternyata positif.

Oja pun lantas menjajal menjual hijab pashmina panjang yang pada tahun 2012 belum terlalu populer. Ide itu muncul setelah dia melihat beberapa foto wanita muda di Instagram yang mengenakan pashmina terlihat menarik. Oja yang juga pengguna hijab pun mulai ikut menjajal menggunakan pashmina panjang sebagai penutup kepala, tidak melulu scarf segi empat.

Oja membeli satu pashmina lewat toko online. Kala itu dia merasa harga pashmina cukup mahal buat kantong mahasiswa seperti dirinya. Dia pun memiliki ide untuk membeli bahan kain sepanjang 2 meter dan menjahit sendiri. Ternyata, modalnya jauh lebih murah. Dari kain sepanjang itu, bisa menghasilkan beberapa pashmina. Satu lembar dia pakai sendiri dan sisanya dia jual.

Dari situlah, Hijab Princess mulai dikenal. Dia menjajakan produknya lewat akun Instagram dan membuat merek usaha sendiri bernama Hijab Princess di tahun 2013 seiring berkembangnya usaha. Pengusaha berumur 24 tahun ini mengaku selalu mencari inovasi karena persaingan di bisnis ini sedemikian ketat.

Salah satu strateginya adalah memperkuat brand dan menghindari pemalsuan. Misalnya dengan memberikan label khusus yang terbuat dari logam berbentuk mahkota pada produk spesial Hijab Princess. "Jadi tidak hanya bordiran," tutur Oja.

Dia tidak khawatir jika usaha yang dirintisnya sejak kuliah di semester 4 ini ditiru orang lain. Oja justru senang bisa memberi inspirasi. "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Jadi kalau memang apa yang saya lakukan bisa memberi inspirasi untuk menjadi lebih baik, ya silakan saja," katanya.

Setelah lulus dari Universitas Widyatama dengan IPK 4,00 bulan Agustus 2015 lalu, ia melanjutkan kuliah pascasarjana di jurusan Magister of Business Administration Institut Teknologi Bandung. Di situ, hampir semua teman sekelas adalah praktisi bisnis. "Saya senang sekali karena dari mereka saya bisa belajar bagaimana menjalankan bisnis," terangnya.

Oja mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di bangku kuliah. Misalnya dalam hal menentukan positioning, target dan segmentasi pasar. Produk buatannya ditujukan untuk wanita muda dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Itu sebabnya, kualitas kain dan model pun terus dia perbarui.         n

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×