kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Generasi milenial berperan penting dalam menerapkan industri 4.0


Minggu, 02 Desember 2018 / 07:51 WIB
Generasi milenial berperan penting dalam menerapkan industri 4.0
ILUSTRASI.


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BALI. Masuknya era revolusi industri 4.0 menjadi momen penting bagi Indonesia dalam memacu kompetensi sumber daya manusia (SDM). Untuk itu diperlukan upaya pengembangan transformasi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Industri 4.0 mendorong pemerintah melakukan empowering human talents untuk memperkuat generasi muda kita dengan teknologi dan inovasi. Generasi milenial sangat berperan penting dalam menerapkan industri 4.0.

“Apalagi, Indonesia akan menikmati masa bonus demografi hingga tahun 2030. Artinya, sebanyak 130 juta jiwa yang berusia produktif dapat mengambil kesempatan baru untuk mengembangkan bisnis di era digital,” katanya ketika menjadi pembicara pada Creative Industries Movement di Denpasar, Sabtu (1/12).

Airlangga menjelaskan, dari pengalaman negara lain, seperti China, Jepang, Singapura dan Thailand, ketika mengalami bonus demografi, pertumbuhan ekonominya tinggi. Maka itu, Indonesia perlu mengambil momentum masa keemasan tersebut dengan terus membangun semangat optimisme,” paparnya.

Guna menyiapkan generasi milenial Indonesia yang mampu menghadapi era Industri 4.0, Kemperin telah memfasilitasi melalui beberapa inkubator untuk menumbuhkan para pelaku industri kreatif. Sebab, sektor-sektor industri kreatif mampu memberikan kontribusi yang signfikan bagi ekonomi nasional. “Untuk itu, kita terus mengembangkan pusat startup kreatif,” tegas Airlangga.

Hingga kini, Kemperin telah membangun gedung inkubasi bagi para pelaku usaha rintisan (startup) di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Bandung Techno Park, Bali Creative Industry Center (BCIC), Incubator Business Center di Semarang, Makassar Technopark, dan Pusat Desain Ponsel di Batam. “Tempat ini bisa menjadi inspirasi dan aspirasi menumbuhkan wirausaha industri baru,” imbuhnya.

Di Bandung Techno Park dan BCIC misalnya, Kemenperin punya beberapa program kekinian, antara lain pelatihan bagi calon pemimpin perusahaan yang menggunakan basis industri 4.0 seperti analisis big data dan internet of things. Selain itu menyediakan ruang inkubasi karya yang telah dihasilkan.




TERBARU

[X]
×