kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gigih Kenalkan Kue Tradisional, Produk Semprong Yuta Sudah Sampai Kanada dan Turki


Selasa, 22 Maret 2022 / 20:30 WIB
Gigih Kenalkan Kue Tradisional, Produk Semprong Yuta Sudah Sampai Kanada dan Turki


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kue semprong sering dianggap sebagai makananan kampung. Keberadaanya pun banyak di pasar dan toko makanan. Panganan tradisional ini memang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia. Ini pula yang membuat Yuta Endang Pujiastuti Pemilik Usaha Kue Semprong Yuta untuk membuat kue semprong lebih eksklusif dengan kemasan ciamik.

Yuta Endang mengawali usaha kue semprong pada tahun 2018 awal dengan memakai resep sang ibu. Saat itu, Yuta belum rutin untuk membuat kue semprong lantaran Yuta masih bekerja di kantor. "Waktu itu saya hanya jual ke teman kantor dan saudara, jadi kalau ada pesanan saya baru buat," terang dia ke Kontan.co.id, Senin (21/3).

Setelah banyak dikenal oleh teman dan saudaranya, panganan semprong milik Yuta mulai dikenal dari mulut ke mulut. Orderan pun saban minggu selalu datang. Maka, tak butuh waktu lama, Yuta kemudian ikut dalam komunitas pangan di Semarang. "Kebetulan waktu itu ada kompetisi panganan lokal, saya ikut," ucap dia.

Yuta mengatakan, setelah memenuhi syarat dari panitia lomba itu, produk kue semprong Yuta dinyatakan sebagai juara pertama. Setelah itu, Yuta terus mengikuti kompetisi di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

"Saya ikut lagi tapi juara 3, karena memang saya kan perorangan waktu itu. Belum memberdayakan lingkungan sekitar, yang juara 1 dan 2 itu memang sudah memberdayakan lingkungan sekitar dalam berusaha," terang dia.

Setelah sering ikut kompetisi, Yuta kemudian dikenalkan seorang teman untuk bisa ikut dalam kegiatan di Rumah BUMN BRI. Di sana, kata Yuta dirinya mendapatkan banyak bimbingan dan pelatihan dari manajemen, bahasa inggris, keuangan, public speaking, marketing digital, dan lainnya. "Dari Rumah BUMN BRI itu saya bisa ikut bazar dan pameran, saya ikut BRIlianpreuner," ucap dia.

Ia mengatakan, bukan saja ikut dalam pameran lokal, Yuta juga sudah ikut dalam pameran di beberapa negara. Dari hasil pameran itu kemudian produk Kue Semprong Yuta mulai dikenal di mancanegara. "Saya ekspor kecil kecilan 2.000 kaleng kue semprong ke Kanada," urai dia.

Yuta menjelaskan produknya juga diminati sebauh cafe di Turki. "Saya baru saja kirim ke Turki," ucap dia. Tak hanya itu, produknya juga sudah banyak dipesan oleh orang Singapura dan Malaysia.

Dia mengatakan, untuk mengenalkan produknya sampai keluar negeri tentunya bukan perkara mudah. Biasanya UMKM harus mengirimkan sampel produk. Tetapi, baru bisa terealisasi pembelian bisa satu atau dua tahun. Saat ini Yuta sedang menjajaki pasar Jepang dan Italia dengan memberikan contoh produknya.

Sementara itu, kata Yuta untuk pasar domestik produknya memang dijual di lokasi tertentu. Saat ini produk Kue Semprong Yuta hanya ada di Gelael, Farmers Market, dan Hotel Tentrem. "Saya ingin produk saya tidak ada di semua tempat. Karena orang tahu kue semprong ada di semua tempat. Kali ini produk saya hanya ada di beberapa tempat," urai dia.

Dengan strategi tersebut kata Yuta, produknya cukup diperhitungkan."Omzet saya Rp 20 juta per bulan," tutur Yuta. Adapun harganya Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per kaleng.

Ia bercerita pada akhir 2019 usaha Kue Semprong Yuta baru mulai berkembang dan memiliki pasar tersendiri. Namun, pada awal tahun 2020 bisnis kue semprong Yuta menurun. "Saya sempat bingung waktu itu, baru mulai berkembang sudah ada pandemi covid-19," imbuh dia.

Namun, kata Yuta dirinya tidak pantang menyerah karena memang pemerintah memberikan perhatian yang tinggi terhadap UMKM saat pandemi. Itulah yang kemudian memacu Yuta untuk terus berkembang di era pandemi covid. Hasilnya Yuta bisa bertahan bahkan kembali bisa meningkatkan penjualan.

Saat ini dia berharap pemerintah melonggarkan pembatasan sosial, dengan begitu mobilitas akan kembali normal. Alhasil, daya beli akan mulai meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×