Reporter: Noverius Laoli | Editor: Tri Adi
Gigin Mardiansyah sukses memperkenalkan karya uniknya berupa boneka rumput Horta. Berawal dari keinginan menciptakan mainan edukatif untuk anak-anak, boneka Horta buatannya kini telah merambah berbagai daerah di Indonesia.
Di bawah bendera usaha CV D'Create, ia meraup omzet Rp 50 juta-Rp 100 juta per bulan, dengan laba bersih 10%. Sebagai pebisnis, Gigin tidak hanya memikirkan keuntungan. Ia ingin, bisnis yang dikelolanya juga memberikan dampak sosial bagi lingkungannya.
Itu sebabnya, sebagian besar karyawannya merupakan orang kampung di sekitar lokasi usahanya. Rumah produksinya sendiri berada di kampung Telahoni, Desa Ciomas Rahayu, Kecamatan Ciomas, Bogor, Jawa Barat
Ia memfasilitasi masyarakat sekitar untuk bekerja di rumah produksi miliknya itu. Hal itu dilakukan sejak tahun 2007 hingga sekarang. "Saya mengajak orang kampung, seperti para pemuda dan para ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan untuk membuat boneka Horta," kata Gigin.
Warga sekitar ini bekerja dari pagi hingga siang hari. Sementara, sore hingga malam hari mereka melanjutkan pekerjaan membuat boneka Horta di rumah masing-masing.
Selain memberikan pelatihan, Gigin juga menyediakan semua bahan dasar pembuatan boneka Horta. Serbuk kayu gergaji, misalnya, dia ambil dari limbah beberapa perusahaan kayu. Begitu pun dengan benih rumput yang ditaburi di kepala boneka Horta.
Jadi, warga sudah menerima semua bahan yang dibutuhkan dan tinggal membuatnya saja. Mengenai bentuk bonekanya sendiri diserahkan kepada keinginan masing-masing perajin. Bisa berupa panda, kura-kura, babi atau bentuk lain.
Setelah jadi, Gigin akan menampung buah karya mereka dengan harga mulai dari Rp 1.000-Rp 1.500 per boneka. "Harga tergantung kerumitan pembuatan bonekanya," jelas Gigin.
Berkat memberdayakan para pengangguran di kampung Telahoni, Gigin saat ini bisa memproduksi sebanyak 5.000 hingga 10.000 boneka Horta setiap bulan.
Boneka tersebut dibanderol dengan harga mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 25.000. Tergantung model, ukuran, dan tingkat kerumitan pembuatan boneka.
Gigin mengklaim, berkat boneka Horta, hampir semua pengangguran di Kampung Telahoni telah mendapatkan pekerjaan tetap sebagai sumber penghidupan. Berkat pekerjaan tersebut, mereka juga akhirnya belajar mencintai tanaman dan lingkungan.
Di sisi lain, para perajin binaannya juga mulai menyadari bahwa limbah industri bisa diolah menjadi produk bernilai jual jika memiliki daya kreativitas. "Kesadaran tentang lingkungan dan kreativitas itu penting," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News