kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.797   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.461   -18,66   -0,25%
  • KOMPAS100 1.153   -1,19   -0,10%
  • LQ45 914   0,77   0,08%
  • ISSI 226   -1,06   -0,47%
  • IDX30 472   1,00   0,21%
  • IDXHIDIV20 569   1,84   0,32%
  • IDX80 132   0,02   0,02%
  • IDXV30 140   0,77   0,55%
  • IDXQ30 157   0,33   0,21%

Gula-gula manisan Imlek banyak diburu


Senin, 08 Februari 2016 / 18:59 WIB
Gula-gula manisan Imlek banyak diburu


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: S.S. Kurniawan

Merayakan Tahun Baru China atawa Imlek, manisan menjadi kudapan yang wajib ada bagi para warga Tionghoa. Manisan khas Imlek bukan seperti manisan pada umumnya. Manisan ini berasal dari buah atau biji-bijian yang dikeringkan dan dikemas dalam kotak segi delapan.

Angka delapan dalam jumlah kotak melambangkan keberuntungan dalam tradisi Tionghoa. Minimal delapan macam buah dijadikan bahan baku manisan: karna, plum, ceremai, jeruk, arbei, persik, liko, dan biji teratai.

Namun, susunan tersebut tidak mutlak. Ada juga beberapa bahan lain yang bisa jadi alternatif bahan baku, seperti buah zaitun, kolang-kaling, leci, semangka merah, kacang tanah, dan kelengkeng. 
Pasar Glodok, Pancoran, Jakarta, menjadi salah satu tempat bagi masyarakat yang merayakan tahun baru China untuk memburu manisan ini. Ketika KONTAN menyambangi daerah ini, deretan toko manisan ramai didatangi pembeli.

Mereka berbelanja berbagai macam keperluan makanan khas Imlek, seperti kuaci, jeli, permen, dan manisan salah satunya. Satu orang bisa membeli 2 kg hingga 4 kg camilan.

Eko, salah satu pegawai di Toko Manisan Bule di daerah Glodok, mengaku, tokonya kebanjiran order manisan Imlek di tahun ini. Curah hujan yang tidak terlalu tinggi membuat pengunjung yang datang lebih ramai ketimbang tahun lalu. "Tahun lalu hujan deres hampir tiap hari, apalagi di sini banjir," ujar Eko.

Toko ini menjual tiga macam kotak segi delapan manisan, dengan harga Rp 40.000 untuk manisan seberat 500 gr, Rp 45.000 untuk 600 gr dan Rp 50.000 untuk 700 gr. Manisan-manisan ini  langsung diimpor dari China. 

Hidayat, pemasok manisan yang berjualan lewat toko online manisanbuah.com asal Bogor, juga mengaku ada kenaikan pesanan jelang Imlek tahun ini. "Ada kenaikan 20% dari hari-hari biasa. Belum sampai seminggu, omzet sudah mencapai Rp 4,25 juta," ujar Hidayat.

Selain bekerjasama dengan produsen lain, Hidayat juga memproduksi sendiri manisan. Harga jualnya berkisar Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per bungkus.

Pesanan yang datang berasal dari beberapa restoran dan toko oleh-oleh di Jakarta dan Surabaya. Produk yang paling favorit adalah manisan pala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×