kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,23   4,90   0.54%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gurih bisnis jagung bakar


Rabu, 04 September 2013 / 14:52 WIB
ILUSTRASI. Promo ARTOTEL x Kyriad x Dafam di PegiPegi, Diskon Hotel 35% Hingga 18 April 2022


Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemilik usaha kuliner memang harus pandai-pandai berkreasi supaya usahanya bisa berkembang. Seperti yang dilakoni Pujianto, pemilik usaha Jagung Lautan Api (JLA) di Kudus, Jawa Tengah. Selain menghadirkan aneka pilihan rasa, ia mengemas jagung bakar dengan konsep lebih modern.

Pujianto mendirikan JLA sejak awal tahun ini. Ia berambisi mengangkat kelas dari camilan jagung bakar yang biasanya dijual di pinggir-pinggir jalan alias model kaki lima.

Di gerainya, ia menjual jagung bakar dalam bentuk utuh maupun diserut dan ditaruh dalam wadah. Ia pun menyiapkan aneka rasa, seperti pedas, pizza, keju, manis, dan balado. "Selama ini kan berjualan jagung bakar hanya diberi rasa pedas atau manis," ujar Pujianto.
Selain itu, jagung bakar pedas mempunyai tujuh level kepedasan. Satu buah jagung dijual berkisar Rp 4.000 hingga Rp 7.000.

Sejak Mei lalu, Pujianto menawarkan kemitraan. Saat ini, sudah ada 14 gerai JLA yang berlokasi di Jawa, Kalimantan dan Makassar. Sepuluh gerai mitra, dan empat gerai milik pusat.

Ia mengemas paket kemitraan senilai Rp 8 juta. Dengan biaya tersebut, mitra akan memperoleh gerobak, bumbu rasa, peralatan panggang dan seluruh perlengkapan, seragam karyawan, VCD training, serta dukungan iklan via media online. "Khusus bulan September ini kami promosi dengan memberi potongan Rp 500.000 dari harga paket," kata Pujianto.

Mitranya diperkirakan bisa balik modal kurang dari enam bulan. Target itu bisa tercapai, jika mitra bisa menjual 50 porsi jagung per hari. Omzet bulanan diperkirakan bisa mencapaiĀ  Rp 6 juta per bulan, denganĀ  keuntungan bersih 30% dari omzet.

Asal tahu saja, pihak pusat tidak memungut royalty fee dari mitra. Bahan baku bisa dibeli dari pusat. Namun, mitra juga boleh membeli sendiri, asalkan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pihak pusat. "Namun, bahan baku bumbu wajib membeli dari kami," imbuh Pujianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×