kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gurih peluang gerai menu khas Jepang


Selasa, 29 September 2015 / 12:20 WIB
Gurih peluang gerai menu khas Jepang


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Tri Adi

Jika ingin berbisnis makanan Jepang, ada tawaran kemitraan usaha dari Sushi Ramen Street. Paket investasinya Rp 55 juta dan Rp 125 juta. Mitra akan dapat rombong, peralatan usaha, pelatihan pegawai hingga SOP. Mitra diprediksi bisa balik modal dalam setahun.

Makanan khas Jepang seperti ramen dan sushi kini sudah banyak dimodifikasi agar makin akrab di lidah masyarakat Indonesia. Itu sebabnya, peminatnya makin banyak dari tahun ke tahun. Apalagi komposisi makanan yang menggunakan bahan baku ikan segar dan sayuran membuat makanan ini menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat.

Salah satu merek gerai kuliner yang ikut meramaikan bisnis makanan Jepang ini adalah Sushi Ramen Street. Usaha ini baru berdiri Februari 2015 dan mulai menawarkan kemitraan usaha pada Maret 2015. Saat ini Sushi Ramen Street sudah memiliki dua gerai pribadi di Cibubur dan Depok, serta tiga gerai milik mitra yang tersebar di Cilegon, Jakarta, dan Samarinda.

Lulu Ratusyadiyah, staf marketing Sushi Ramen Street mengatakan, ada dua paket investasi yang ditawarkan yaitu Rp 55 juta dan paket Rp 125 juta. Paket tersebut sudah termasuk booth, peralatan, bahan baku awal 50 porsi ramen dan sushi, pelatihan karyawan dan SOP. Yang membedakan pada dua jenis paket tersebut yaitu pada ukuran booth, jenis peralatan dan jumlah menu yang bisa dijajakan. Untuk paket Rp 125 juta juga akan mendapat booth untuk menjual menu minuman.

Menu makanan yang ditawarkan seperti sushi, ramen, udon, shabu-shabu, omurice, yakisoba, steik, fried chicken, dan ayam lunak. Harga jual makanannya mulai dari Rp 15.000-Rp 50.000 per porsi dan menu minuman seperti kopi, teh, ice bubble dan aneka jus dibanderol mulai Rp 6.000 hingga Rp 20.000 per porsi.

Bahan racikan pusat

Pusat tidak mengenakan biaya royalti namun mitra hanya membayar iuran Rp 200.000 per bulan untuk biaya keanggotaan. Selain itu mitra juga wajib membeli bahan baku utama dari pusat seperti salmon, soyu, mi ramen, udon rumput laut, dan kani. Biasanya, pengeluaran untuk biaya bahan baku sekitar 40%−50% dari omzet.

Lulu mengatakan, satu gerai rata-rata bisa mengantongi omzet sekitar Rp 600.000−Rp 1 juta per hari atau sekitar Rp 18 juta−Rp 30 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lain, mitra ditargetkan bisa meraup laba bersih sekitar 25%. Sehingga prediksi balik modal sekitar setahun.

Mitra disarankan memilih tempat usaha di pinggir jalan, ruko, pelataran ruko dekat supermarket. Satu gerai hanya perlu mempekerjakan dua karyawan. "Kelebihan produk kami halal dan sehat, karena semua bahan dibuat dan diracik sendiri," ucap Lulu.

Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap dan Lisensi Kadin berpendapat, bisnis makanan bukan bisnis musiman sehingga prospeknya baik. Namun pelaku usaha harus bisa pertahankan kualitas rasa dan pelayanan pada pelanggan agar usaha bisa berkembang. Adapun konsep lokasi usaha membuat pangsa pasar juga bisa menyasar pelanggan menengah ke bawah.    


Sushi Ramen Street           
Perum Citra Grand Ruko Great Walk Blok TR. 20 Cibubur  
HP: 0856921093593

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×