kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gurih renyah cuan kemitraan lumpia


Minggu, 19 November 2017 / 12:05 WIB
Gurih renyah cuan kemitraan lumpia


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Lumpia adalah kudapan tradisional yang sudah tak asing lagi di lidah masyarakat Indonesia. Luasnya potensi pasar lumpia membuat banyak orang tertarik untuk menekuninya sebagai bisnis. Bahkan di Semarang, lumpia menjadi oleh-oleh wajib. Namun, tawaran kemitraan kali ini datang dari Lumpia Basah Bandung (Lumbaba) asal Bekasi, Jawa Barat besutan Okki Indiyanto.

September lalu, Okki baru menawarkan kemitraan Lumbaba. Saat ini, Lumbaba sudah memiliki dua gerai di sekitar Bekasi.

Ada dua paket investasi yang ditawarkan, yaitu paket Rp 3,5 juta dan paket Rp 5,5 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas gerobak/ booth, kompor gas, slang dan regulator tanpa tabung gas, peralatan operasional lainnya seperti wajan, teflon, wadah bahan baku, wadah bumbu, coolbox.

Selanjutnya, mitra juga mendapat kemasan berbentuk kotak mika dan sumpit, bahan baku awal sebanyak 200 porsi, dan pelatihan karyawan.

Okki menjelaskan perbedaan kedua paket tersebut ada pada bentuk dan kualitas bahan gerobak, jumlah bahan baku awal dan peralatan operasional. "Paket Rp 3,5 juta tetap dapat gerobak, tapi ukurannya lebih kecil dan bahannya dari aluminium. Sedangkan paket Rp 5,5 juta bahan gerobak dari kayu," jelasnya.

Lumbaba menawarkan lumpia dengan berbagai macam isian, seperti original (isi rebung), telur, ayam, bakso dan sosis. Harganya mulai Rp 7.000–Rp 12.000 per buah.  

Okki mengatakan, target omzet tiap gerai Lumbaba Rp 300.000–Rp 500.000 per hari. Maka, dalam satu bulan, gerai mitra dapat mengantongi omzet sekitar Rp 9 juta–Rp 15 juta. Dengan omzet tersebut, mitra diprediksi dapat mencapai balik modal dua hingga tiga bulan. Laba bersih yang didapat bisa mencapai 30% - 40%.

"Mitra bisa balik modal lebih cepat karena tidak wajib membeli bahan baku dari pusat. Semua resep kami beri ke mitra. Lagipula kami tidak menarik biaya franchise bulanan juga," tutur Okki.

Selain itu, Okki juga memperbolehkan mitra menggunakan brand atau mereknya sendiri, tidak harus Lumbaba. Ia tidak mematok target pasti soal penambahn jumlah mitra tiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×