Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - Kuliner negeri sakura memang punya daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Rasanya yang khas dan unik sudah tak asing lagi di lidah masyarakat Indonesia. Tak heran jika bisnis kuliner Jepang terus berkembang.
Melihat besarnya potensi pasar ini, Haryyanto Wen, pemilik Miyoshi, restoran Jepang asal Jakarta membuka tawaran kemitraan sejak September 2017. Berdiri sejak 2013, Miyoshi sudah membuka empa gerainya di sektiar Jakarta.
Ada tiga paket investasi yang ditawarkan, yakni paket silver sebesar Rp 350 juta, paket gold Rp 730 juta dan paket platinum Rp 1,32 miliar. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas lisensi franchise dan kerjasama merek selama lima tahun, peralatan masak, perlengkapan usaha, desain dan dekorasi interior, instalasi air, listrik dan udara, manajemen bisnis, promosi, standar operasional franchise, bahan baku awal, supervisor gerai dan pelatihan karyawan.
"Perbedaan ketiga paket ini terletak pada jumlah peralatan dan perlengkapan usaha serta jumlah bahan baku awal," jelas Haryyanto. Selain itu, kebutuhan luas ruang juga berbeda, paket silver minimal 15 m2, paket gold sekitar 50 m2 dan paket platinum sekitar 100 m2. Jumlah karyawan juga menyesuaikan paket yang diambil.
Miyoshi menawarkan aneka menu makanan Jepang seperti sushi, udon, rice bowl dan shabu-shabu. Ada sekitar 24 varian menu sushi dan 20 varian rice bowl. Harga menu tersebut mulai Rp 40.000-Rp 70.000 per porsi.
Sedangkan menu shabu-shabu ditawarkan per item, seperti salmon ball, squid roll, lobster ball, jamur enoqi, bayam, beef, chicken dan masih banyak lagi dengan harga berkisar antara Rp 3.300-Rp 34.000 per item. "Khusus untuk paket platinum, nanti akan ada meet shop sekaligus menu steak dan barbeque. Konsumen bisa langsung pilih dagingnya dan mau dimasak seperti apa," ujar Harryanto.
Ia mengatakan, keunggulan menu Miyoshi ada pada sausnya. Saus merupakan racikan seorang chef dan dibuat sendiri (homemade).
Satu gerai Miyoshi sedang (paket silver dan gold) diperkirakan bisa mengantongi omzet antara Rp 2,5 juta-Rp 5 juta per hari. Sedangkan untuk paket platinum, bisa mencapai Rp 8,5 juta per hari karena ada tambahan meet shop. Dengan perkiraan omzet tersebut, modal mitra diperkirakan bisa kembali dalam 21-23 bulan.
Tak ada biaya royalti, hanya Harryanto mengadopsi konsep bagi hasil dari laba bersih. Mitra mendapat bagian 70%, sedangkan pusat 30%. "Laba bersih ini stelah dipotong biaya operasional, namun tidak termasuk sewa tempat," jelasnya. Selain itu, mitra juga wajib memasok bahan baku, terutama saus ke pusat.
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit berpendapat perkembangannya kuliner Jepang masih cukup baik dan prospeknya cukup lebar. Yang perlu dicermati, kualitas rasa makanan, keragaman variasi dan harga."Yang penting enak, bervariasi, punya menu andalan, nyaman dan harga sesuai segmen," terangnya.
Miyoshi
Jl Artha Gading Selatan
No 1, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara
HP. 08170749707
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News