Reporter: Danielisa Putriadita, Jane Aprilyani, Nisa Dwiresya Putri, Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Merawat kecantikan secara rutin sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian wanita Indonesia. Tak sempat lakukan perawatan di rumah, banyak wanita memilih datang ke klinik kecantikan untuk perawatan tubuh mereka. Selain praktis, tak jarang hasil yang didapatkan juga lebih maksimal.
Inilah yang mendorong bisnis klinik kecantikan makin cemerlang. Potensinya pun kian dilirik oleh para pengusaha. Bisnis kemitraan beberapa klinik kecantikan pun makin bersinar. Tak hanya di ibukota, bisnis klinik kecantikan juga populer di kota besar lainnya.
Berikut perkembangan beberapa klinik kecantikan diwawancarai KONTAN, Jumat (28/4/2017).
Esthetic Rosereve Japan
Klinik kecantikan ala jepang yang mulai beroperasi pada 2005 di Jakarta rupanya cukup mendapatkan respon baik. Sebelumnya, KONTAN mengulasnya tahun 2016, saat itu sudah ada enam gerainya, dua diantaranya milik mitra.
Meski jumlah gerai belum bertambah, Maya Soviasari, General Manager Esthetic Rosereve Japan sudah mengantongi tiga calon mitra baru. Gerai ketiga mitra itu akan buka tahun ini di Jakarta dan luar kota.
Belum berubah, paket investasi klinik ini mencapai Rp 500 juta. Dalam kerjasama berlangsung lima tahun, mitra wajib membayar royalti 5% dari omzet per bulan. Selain itu, mitra juga wajib membeli seluruh produk untuk operasional dan ritel dari pusat.
Kecangnya angin persaingan pada bisnis kecantikan tak mempengaruhi omzet. Maya mengatakan, sejak awal tahun, omzet justru meningkat 10%. Sebelumnya, rata-rata omzet tiap gerai berkisar Rp 200 juta. Balik modal bisnis ini sekitar dua tahun.
Agar usaha tetap langgeng, Maya mengaku tidak latah ikuti tren kecantikan. Esthetic tetap konsisten menggunakan perawatan alami yang tak menimbulkan rasa sakit.
Untuk urusan promosi, saat ini pusat lebih gencar berkampanye atau menggelar marketing melalui media sosial maupun menggunakan skema below the line.
The Emdee Skin Clinic
Pebisnis klinik kecantikan lainnya adalah Johannes Wibisono dengan merek The Emdee Skin Clinic. Berdiri April 2013 di Surabaya, usaha yang berada di bawah bendera PT Maju Dinamika Indovestama ini menawarkan kemitraan pada awal tahun 2014.
Saat diulas KONTAN pada September 2014, Emdee telah memiliki lima gerai yang tersebar di Surabaya, Sidoarjo, dan Batam. Tiga gerai milik pusat, sisanya milik mitra. Kini, Johannes sudah membuka dua lagi gerai mitra.
Selain itu, harga paket kemitraan usaha juga naik. Sebelumnya, Johannes menawarkan dua paket kemitraan, yakni Paket Care senilai Rp 500 juta dan Paket Premiere senilai Rp 950 juta.
Kini, Johannes menyebut paket investasi Emdee senilai Rp 3 miliar hingga Rp 3,5 miliar. "Nilai investasi tergantung lokasi daerah mitra dan luas ruangannya," jelas dia.
Johannes menyebutkan alasan kenaikan nilai investasi ini lantaran usaha kecantikan di tiap daerah terus berkembang. Hal ini juga turut meningkatkan biaya perawatan yang dibanderol di gerai.
Untuk biaya perawatan yang sebelumnya dibanderol Rp 100.000 hingga Rp 1 juta, kini bertambah menjadi Rp 200.000 hingga Rp 5 juta.
Kerjasama kemitraan berlangsung selama lima tahun. Setelah itu, mitra yang memperpanjang kontrak dapat membayar biaya franchise fee Rp 400 juta dan royalti 6% dari penjualan.
Layanan perawatan di klinik ni meliputi facial, chemical peeling, injeksi botok kosmetik, injeksi dermal filler dan lain-lain. Emdee juga menjual produk kecantikan seperti sabun muka, toner, obat jerawat, pelembab, sunblock dan krim malam. "Yang paling terbaru kami ada perawatan untuk pengencangan kulit wajah," sebut Johannes.
Meski usaha klinik kecantikan kian berkembang di tanah air, Johannes mengaku tetap optimis dalam menjalankan usaha sembari menawarkan kemitraan. Hanya saja, dia sempat mengalami sedikit kendala dalam mencari lokasi usaha bagi calon mitra.
Kedepan, dia menargetkan untuk menggandeng dua mitra baru sepanjang 2017 ini. Kedua mitra itu ada di Kediri dan Malang.
Elty Clinic
Bisnis kecantikan lain yang juga masih menawarkan kemitraannya adalah Elite Clinic, yang sekarang lebih dikenal dengan nama Elty Clinic. Bisnis yang berdiri sejak 2009 ini masih eksis bahkan berhasil menambah mitra.
Saat Kontan mengulas Elty Clinic pada 2013, tercatat ada tiga mitra yang bergabung. Namun, kini total gerai Elty Clinic bertambah jadi enam, yang terdiri dari dua gerai milik pusat dan empat gerai mitra. Elty Clinic kini tersebar di Bandar Lampung, Batam, Alam Sutera, Jakarta, Bekasi dan Bandung.
Veronica Sendi Anistarini, Marketing Manager Elty Clinic mengatakan, usaha kecantikan ini berkembang karena Elty Clinic terus memperbarui mesin dan produk kecantikan. "Kompetitor memang banyak tapi kita bisa terus nambah mitra karena cabang baru selalu dilengkapi dengan mesin yang lebih baru dan canggih," kata Veronica. Selain itu, Elty Clinic juga terus menambah kelengkapan produk skincare guna menjaring konsumen.
Mesin, produk dan jasa yang terus dikembangkan dan diperbarui membuat harga paket investasi kemitraan Elty Clinic naik. Sebelumnya di tahun 2013 harga paket investasi awal Elty Clinic masih ada di kisaran ratusan juta rupiah. Namun, kini Elty Clinic menawarkan paket investasi senilai Rp 1,925 miliar untuk Paket White, Rp 2,27 miliar untuk Paket Blue dan Rp 3,67 miliar untuk Paket Platinum.
Perbedaan antar paket itu terletak pada kelengkapan mesin yang disediakan untuk melakukan treatment perawatan. Bagi mitra lama, Veronica juga tak menutup kemungkinan jika mereka ingin melengkapi mesin kecantikan untuk menyesuaikan tren perawatan tubuh.
Elty Clinic yang mengusung jasa one stop service kecantikan semakin melengkapi ragam jasa kecantikannya. "Treatment kami sudah lengkap. Bahkan, kini sudah ada jasa dental, treatment pelangsing badan, hingga tindakan bedah plastik juga ada, " terang Veronica berpromosi.
Namun, tarif berbagai treatment yang disediakan Elty Clinic mengalami kenaikan. Biaya untuk melakukan berbagai perawatan tubuh dan kecantikan di Elty Clinic mulai ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.
Ambil contoh, tindakan facial dikenakan biaya Rp 115.000, sedangkan filler payudara biayanya bisa mencapai Rp 17,5 juta. Sementara bila pada 2013 jasa sulam alis dikenakan biaya Rp 1,5 juta kini biayanya naik menjadi Rp 2,75 juta.
Veronica mengatakan kendala yang dihadapi Elty Clinic adalah soal lokasi gerai yang harus sesuai dengan target pasar Elty Clinic yang ada pada kalangan menengah ke atas. Ada beberapa gerai yang tidak seramai gerai yang berada di kota yang perputaran uangnya kencang.
Di akhir tahun 2017, Elty Clinic menargetkan untuk menambah 10 cabang baru. Target omzet per gerai juga naik. Veronica berharap, ada kenaikan omzet dari rata-rata Rp 300 juta-Rp 400 juta menjadi Rp 500 juta per bulan.
Elty Clinic pun akan berusaha ikuti perkembangan jasa kecantikan. Kemampuan para dokter juga terus ditingkatkan melalui pelatihan hingga ke luar negeri. "Bisnis kami mengacu ke Korea dan Jepang. Ketika ada mesin atau jasa baru, kami juga akan terapkan di sini," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News