kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hangat laba usaha Soto Bogor Ma Ipah


Senin, 19 Agustus 2013 / 12:54 WIB
ILUSTRASI. IHSG turun 8,96 poin atau 0,13% ke 6.987,1 di awal perdagangan hari ini (24/3)


Reporter: Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Berkunjung ke kota Bogor, tentu belum lengkap jika belum mencicipi makanan khas daerah tersebut, salah satunya soto bogor. Salah satu pelaku usaha soto bogor adalah Gatot Aryo. Ia memulai usahanya pada tahun 2011 dengan merek Soto Bogor Ma Ipah.

Nama Ma Ipah diambil dari nama sang ibu, yang memang pintar meracik soto bogor. Daging di dalam rebus tidak direbus seperti biasa, melainkan diberi bumbu dan digoreng, sehingga rasanya mirip empal. "Jadi ada rasa manis seperti empal," ujar Gatot.

Satu porsi soto dibanderol Rp 12.000 hingga Rp 15.000. Lantaran banyak peminat, Gatot menambah satu gerai. Jadi, saat ini sudah ada dua gerai Soto Bogor Ma Ipah yang berlokasi di Citayam dan Ciawi. Ia berencana, dalam waktu dekat akan membuka satu gerai lagi di Depok.

Selain itu, mulai awal 2013, Gatot membuka peluang kemitraan. Ia menawarkan dua tipe, yaitu warung rakyat dan depot pekerja. Investasi untuk tipe warung sebesar Rp 15 juta, sedangkan tipe depot senilai Rp 30 juta. Tipe warung menggunakan gerobak dengan luas lokasi minimal 2 x 3 meter (m). Sementara, tipe depot menggunakan booth dengan minimal luas lokasi 6 x 4 meter.

Mitra berhak mendapatkan mesin kasir, gerobak atau booth, perlengkapan masak lengkap, meja makan dan kursi, perlengkapan makan, bahan baku awal, brosur, banner, dan seragam.

Gatot menetapkan syarat bagi calon mitra, yaitu memiliki lokasi berjualan yang strategis, berjiwa wirausaha, dan memiliki modal cukup. Nantinya, mitra wajib membeli bahan baku bumbu dari pusat, dan membayar royalty fee sebesar 5% dari omzet bulanan.

Pihak pusat akan melakukan monitoring untuk menjaga kesamaan rasa soto di setiap cabang.

Gatot memperkiralan, mitra bisa menjual sekitar 30 porsi soto per hari. Maka, dalam satu bulan mitra bisa meraih omzet hingga Rp 10 juta. Mitra ditargetkan bisa balik modal sekitar enam bulan hingga setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×