kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hangatnya laba soto kudus dari Jakarta


Jumat, 15 April 2011 / 14:42 WIB
Hangatnya laba soto kudus dari Jakarta


Reporter: Handoyo | Editor: Tri Adi

Beberapa daerah di Indonesia memiliki jenis soto atau coto khas masing-masing, seperti soto lamongan, betawi, makassar, dan soto kudus. Kekhasan itu membuat makanan hangat berkuah gurih ini memiliki segmen pasar berbeda-beda.

Rasanya yang nikmat dengan harga relatif terjangkau membuat soto menjadi makanan yang disukai banyak orang. Kondisi ini membuat peluang bisnis berjualan soto cukup menjanjikan.

Bagi yang berminat melakoni usaha ini, namun belum memiliki resep andalan sendiri, tawaran kemitraan bisnis dari Soto Kudus Pak Minto bisa menjadi salah satu jalan cepat masuk ke bisnis ini.

Soto Kudus Pak Minto didirikan Azam Rusdianto sejak 4 tahun silam. Tapi, dia baru menawarkan kemitraan mulai Maret 2011. Saat ini dia sudah menggaet empat mitra yang tersebar di Jakarta, Malang, Jawa Timur, Mataram, NTB, dan Blora, Jawa Tengah.

"Dalam waktu dekat empat mitra berencana bergabung. Mereka ada di Sumatra, Pekanbaru, dan Banjarmasin," imbuh Azam yang asli Kudus.


Obat kangen

Menurut Azam, usaha soto kudus ini berawal ketika dirinnya yang tinggal di Jakarta rindu kampung halaman di Kudus. Namun saat membeli soto kudus yang dijual di rumah makan atau warung, dia tidak dapat menemukan rasa soto kudus yang asli. "Kurang mantap di lidah," katanya.

Dia pun membuka tempat makan soto kudus. Untuk mendapatkan rasa asli, Azam mengandalkan bumbu-bumbu asli dari Kudus. Dengan bumbu asli ini, ia berharap makanannya akan diminati seluruh konsumen dengan latar belakang berbeda. Bahkan, dalam dua tahun ini soto racikannya disantap oleh tamu-tamu Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Azam menawarkan kemitraan dengan investasi awal Rp 30 juta. Nilai investasi ini di luar biaya sewa tempat. Dengan dana sebesar itu, calon mitra mendapat perlengkapan dapur, seperti freezer box, angkringan soto, kompor dan peralatan makan. Mitra juga mendapatkan marketing suport seperti brosur, banner dan umbul-umbul.

Untuk memulai usaha ini, selain menyediakan investasi, calon mitra juga harus menyiapkan tempat usaha seluas 50 m²-60 m². "Minimal bisa menampung 36 tempat duduk," ujar Azam. Ia menyarankan calon mitra menyewa ruang di pertokoan atau ruko.

Setelah membayar dana investasi, calon mitra tidak perlu membayar apa-apa lagi, karena Azam tidak menarik royalty fee. Mitra juga berhak penggunaan merek Soto Kudur Pak Minto selamanya.

Tapi laiknya kemitraan kuliner lainnya, Azam juga mengharuskan mitranya membeli bumbu soto darinya. Adapun bahan baku pelengkap seperti daging dan sayuran, mitra bisa membelinya secara bebas

Selain soto kudus, kedai Pak Minto juga menyediakan jenis menu lain seperti garang asam dan pindang daging. Gerai Pak Minto menjual soto kudus dengan harga Rp 9.000 per porsi. Adapun menu lain, seperti pindang daging Rp Rp 11.000 dan garang asem Rp 15.000 per porsi. Sebagai pelengkap, tersedia aneka minuman dengan harga Rp 3.000-Rp 8.000 per porsi.

Azam menghitung, dalam sehari rata-rata mitra bisa meraih omzet Rp 1,5 juta - Rp 2 juta. "Saat akhir pekan omzet bisa melonjak dua kali lipat," ujarnya. Jika asumsi terpenuhi maka balik modal sekitar 9 bulan.

Wahyu Tri Hartono di Malang, Jawa Timur mencoba tawaran Soto Kudus Pak Minto. "Rasanya cocok, serta prospeknya bagus," kata Wahyu. Saat bergabung, Wahyu hanya mengeluarkan biaya investasi Rp 18 juta sebab saat itu Azam belum menawarkan kemitraannya.

Soto Kudus Pak Minto
Jl. Cinere Raya No. 30 Limo, Depok
Telp : 0811806176

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×