kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hari kasih sayang bikin permintaan cokelat melonjak


Senin, 14 Februari 2011 / 14:24 WIB
Hari kasih sayang bikin permintaan cokelat melonjak
ILUSTRASI.


Reporter: Gloria Natalia | Editor: Tri Adi

Katakan cinta dengan bunga. Itu dulu. Beberapa tahun belakangan, banyak orang lebih suka menyatakan atau menunjukkan cintanya dengan sekotak cokelat. Biasanya, hari kasih sayang atawa Valentine menjadi momentum yang pas. Tentu saja, ini berkah bagi para pelaku usaha camilan itu.

Hari Valentine membawa berkah bagi pengusaha cokelat. Yoko Sulistyo, pemilik De Chocola, mengatakan, sejak pekan lalu, sudah ada 120 pesanan cokelat yang masuk.

Tak hanya dari Jakarta, permintaan juga datang dari Yogyakarta, Semarang, bahkan Palembang. "Kami mengirim cokelat sehari sampai sehingga kualitas tetap terjaga," kata Yoko yang mendirikan De Chocola, September 2009 lalu.

Seluruh pesanan itu, Yoko bilang, masuk melalui telepon dan internet dengan alamat www.tokocokelat.net. Kalau ditambah pembeli yang datang langsung ke gerai-gerai De Chocola di Central Park Mall, Grand Indonesia, Senayan City, Plaza Senayan, dan Mal Kelapa Gading, tentu jumlah cokelat yang terjual lebih banyak lagi.

Yoko yakin, pada momen Hari Kasih Sayang tahun ini, ia bisa mengantongi pendapatan sebanyak Rp 45 juta hingga Rp 50 juta. Biasanya, "Pesanan terbanyak datang tiga hari sebelum Valentine atau antara tanggal 12 sampai 14 Februari," ujarnya. Ia mengungkapkan, dibanding tahun lalu, terjadi peningkatan omzet lima kali lipat.

Penyebabnya, Yoko menawarkan produk cokelat baru: sweet lovers yang terdiri empat cokelat berbentuk hati dengan rasa rocky road, coffee toffee, cheese, dan chocolate malibu. Harganya Rp 300.000.

Yoko juga menyediakan white valentine seharga
Rp 250.000 per kotak. "Dua produk itu paling banyak dipesan," katanya. Ia juga menjual paket cokelat dengan harga Rp 135.000 per kotak.

Pesanan yang datang ke Dapur Cokelat pada momen Valentine tahun ini naik 10% ketimbang tahun lalu. Sayangnya, Marketing Promotion Dapur Cokelat Hermas Tjahjo tidak mau buka-bukaan soal omzet. "Itu rahasia perusahaan," kilahnya. Namun, kenaikan tahun ini tidak sebesar tahun lalu yang mencapai 30%.

Dapur cokelat mengandalkan penjualan lewat enam gerainya yang tersebar di Menteng, Tebet, Mayestik, Kelapa Gading, Serpong, dan Green Ville. "Toko kami memberikan kenyamanan," ungkap Hermas.

Dalam momen Valentine tahun ini, Dapur Cokelat mengusung tema Romantic Journey dengan menawarkan 18 produk cokelat. Misalnya, paket Love Stories yang berisi sembilan cokelat dengan grafir Menara Eiffel seharga Rp 70.000 per unit.

Ada juga paket Bali I’m in Love seharga Rp 115.000 per unit. Dapur Cokelat juga menjual Valentine Post Card Rp 7.500 yang berisi cokelat berbentuk hati warna merah.

Selain pemain-pemain besar, kenaikan permintaan juga dirasakan Ririn yang baru masuk ke bisnis cokelat tahun lalu. Ririn yang menawarkan produknya melalui Facebook dan Kaskus banyak mendapat pesanan dari Semarang. Ia menjual cokelat dengan harga Rp 4.000 untuk satu stick cokelat dan Rp 60.000 untuk parsel Valentine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×