kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.539   -84,00   -0,51%
  • IDX 6.947   48,81   0,71%
  • KOMPAS100 1.007   5,98   0,60%
  • LQ45 779   3,90   0,50%
  • ISSI 222   1,96   0,89%
  • IDX30 403   1,81   0,45%
  • IDXHIDIV20 475   0,79   0,17%
  • IDX80 114   0,63   0,56%
  • IDXV30 116   0,54   0,46%
  • IDXQ30 131   0,01   0,01%

Harum aromanya, cantik pula laba usahanya (1)


Kamis, 08 Mei 2014 / 15:27 WIB
Harum aromanya, cantik pula laba usahanya (1)
ILUSTRASI. Single's Inferno 2 baru saja merilis episode perdananya di Netflix hingga menjadi serial reality show trending di Netflix.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

Cukup mudah menemukan bunga melati, lantaran tanaman ini bisa ditanam di kebun pekarangan rumah. Tanaman ini merupakan bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang memiliki nama Latin Oleaceae. Dari ratusan jenis melati,  hanya sekitar sembilan jenis yang umum dibudidayakan, salah satunya adalah melati putih.

Melati putih varietas grand duke of tuscany, misalnya, biasa digunakan untuk hiasan rambut pengantin dalam upacara pernikahan dari banyak suku di Indonesia. Melati jenis lain yang juga umum dibudidayakan di Jawa adalah melati gambir sebagai bahan baku campuran pengharum minuman teh yang dipercaya memiliki manfaat bagi kebugaran tubuh.

Karena memiliki banyak manfaat dan permintaannya yang cukup tinggi, banyak orang melirik tanaman ini untuk dibudidayakan. Steve Stanley, pemilik situs kebunbibit.com yang juga pembudidaya melati, mengatakan, dia membudidayakan empat jenis melati, salah satunya adalah melati putih varietas grand duke of tuscany. "Ini dipergunakan sebagai ronce, yaitu hiasan pengantin," jelas Steve.

Dia sudah membudidayakan melati sejak tahun 1997 dengan memiliki dua kebun yang berlokasi di Bojonegoro dan di Batu, Jawa Timur. Petani lain yang juga membudidayakan bunga melati adalah Suwandi. Dia mengaku mulai membudidakan melati sejak tahun 2012 lalu.

Hingga saat ini dia mempunyai sekitar 200 pohon melati yang ditanam di dalam polibag dan dikembangkan dalam kebun seluas 30 meter (m) x 80 m. Dia sengaja memilih media polibag karena akan dijual kembali kepada para petani dan tengkulak bunga.

Ada empat jenis bunga melati yang dikembangkan Suwandi, di antaranya adalah melati putih dan melati madagaskar. Dia membudidayakan melati ini dengan dua cara, yaitu pembibitan dan cangkok.

Soal harga jual, Suwandi menawarkannya cukup beragam, disesuaikan dengan jenis dan kualitas. Contohnya seperti melati putih dijual mulai dari Rp 10.000–Rp 15.000 per pohon. Sedangkan melati madagaskar dibanderol sekitar Rp 500.000 per pohon. "Melati madagaskar memang mahal karena itu bunga impor," jelasnya.

Suwandi mengatakan bisa meraup omzet sekitar Rp 10 juta per bulan. Margin laba yang dia raih sekitar 20% hingga 50%. Suwandi banyak mengirimkan bibit bunga melati untuk wilayah Jawa dan Kalimantan.

Sementara, Steve mampu menjual sekitar 200 batang melati per bulan. Harga jual melati dengan tinggi berkisar antara 20 sentimeter (cm) hingga 40 cm seharga Rp 125.000 hingga Rp 250.000 per batang. Sehingga omzetnya sekitar Rp Rp 25 juta−Rp 50 juta per bulan.       

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×