kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harum Kopi Pewangi Mobil


Sabtu, 24 November 2018 / 07:15 WIB
Harum Kopi Pewangi Mobil


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Aroma dan rasa biji kopi nusantara yang khas dan berkarakter mengundang banyak pecintanya. Rasa yang kuat plus kandungan kafeinnya dapat memberikan energi dan mood lebih baik bagi peminumnya.

Sayang, tak semua orang dapat menikmati rasa secangkir kopi karena berbagai alasan.

Namun, kini ada cara baru untuk menikmati biji kopi. Yakni, dengan menjadikannya sebagai parfum mobil.  Aroma biji kopi yang kuat memberikan sensasi relax saat berkendara.

Yudi Prasetyo, pemilik Koke, pioner pengharum mobil dari biji kopi asal Yogyakarta, menilai produk ini bukan barang baru. Yudi bilang, pada 2015 sudah ada pewangi kopi yang masih disukai sampai sekarang.

Ia menyajikan tiga varian aroma, yakni black coffee, mocacinno dan choco coffee.  Yudi memakai biji sortiran sebagai bahan baku.

Kemasannya, kain goni, juga berasal dari goni bekas pakai. "Kami mencoba mengolah kembali material yang tak bisa dijual menjadi produk bernilai ekonomi," jelasnya.

Dalam sebulan, produksi Koke mencapai 40.000 bungkus. Yudi bekerjasama dengan empat petani di Lampung, Temanggung, Bali, dan Sumatra Selatan untuk menyuplai seluruh kebutuhan biji kopi. Harga pewangi ini mulai Rp 35.000 sampai Rp 150.000 per bungkus.

Konsumen Koke datang dari seluruh penjuru nusantara. Namun, didominasi oleh wilayah Jabodetabek, Kalimantan, dan Sulawesi. Selain itu, juga berhasil menembus Kuwait, Rusia dan India.

Bagas Kurniaji, pemilik Blackseed.id asal Yogyakarta mengakui jika kini pengharum biji kopi ini sedang naik daun. Menurutnya, banyaknya penyuka kopi membuat produk ini mudah diterima dan disukai kosumen.

"Aroma yang khas dan bentuk kemasan yang unik membuat pengharum ini terlihat menarik," tambahnya.
Blackseed.id hanya punya aroma original. Pengharum kopi ini bisa bertahan hingga 1,5 bulan. Untuk harganya dipatok Rp 35.000 per bungkus.

Konsumennya masih didominasi dari daerah-daerah di Jawa Tengah seperti Yogyakarta, Boyolali, Solo, Magelang dan lainnya. Maklum saja, dia mengandalkan penjualan melalui galeri oleh-oleh di Yogyakarta.   

Rata-rata produksinya mencapai ribuan bungkus per bulan. Dia menggandeng petani asal Temanggung, Jawa Tengah untuk menyuplai kebutuhan biji kopi.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×