Reporter: Tri Sulistiowati, Yuthi Fatimah | Editor: Havid Vebri
Sejak dulu Indonesia terkenal sebagai negara penghasil rempah-rempah dunia. Salah satu jenis rempah Indonesia yang sudah sangat kesohor di dunia adalah cengkeh. Sampai saat ini, cengkeh masih menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia.
Tak heran, bila di negara beriklim tropis ini banyak ditemukan pembudidaya cengkeh. Alhasil, permintaan bibit cengkeh pun tinggi di pasaran. Ini juga yang mendorong banyak orang tertarik mengembangkan bibit cengkeh buat dijual.
Salah satunya adalah Lahar Mahdi, seorang pengembang bibit cengkeh asal Purworejo, Jawa Tengah. Mahdi telah mengembangkan bibit cengkeh sejak sembilan tahun lalu.
Selain fokus mengembangkan bibit, sebagian ada yang juga yang dikembangkannya hingga menghasilkan buah buat dijual ke pasar.
Saat ini, Mahdi memiliki 70.000–100.000 polibag bibit, dengan tinggi batang mulai 20 sentimeter (cm)–100 cm. Ada pun harga jualnya mulai Rp 2.500–Rp 15.000 per polibag.
Mayoritas konsumen Mahdi adalah para petani cengkeh. Satu petani biasanya membeli 50 polibag–100 polibag cengkeh. "Kalau lagi banyak bisa antara 2.000 batang–5.000 batang cengkeh," ujarnya pada KONTAN.
Dalam sebulan, Mahdi bisa menjual sebanyak 5.000 bibit–10.000 bibit cengkeh. Apalagi bila memasuki musim hujan seperti sekarang ini. "Cengkeh itu kalau musim hujan laku. Kami bisa jual sampai 20.000 polibag dalam sebulan," kata Mahdi.
Dari penjualan itu, Mahdi dapat meraup omzet Rp 100 juta per bulan. Laba bersihnya sekitar 40% dari omzet. Mahdi fokus memasarkan bibit cengkehnya lewat toko online dengan alamat website www.majuberkah.com. Lewat toko online itu, ia berhasil menjangkau konsumen dari berbagai daerah.
Menurut Mahdi, berkebun cengkeh tergolong investasi yang cukup menjanjikan. "Harga cengkeh kering masih mahal dan permintaan pasar juga masih tinggi," jelasnya.
Makanya, permintaan bibit cengkeh tak pernah sepi. Pengembang bibit cengkeh lainnya adalah Muridun Kurnianto asal Depok, Jawa Barat.
Dia mengaku sudah mengembangkan cengkeh sejak tiga tahun lalu. Ia melakukan proses pembibitan dari biji hingga tanaman cengkeh muda. Saat ini, dia mempunyai sekitar 500 polibag bibit cengkeh. “Saya memang tidak banyak kalau membibitkan, nanti kalau pesanan banyak, saya bisa pinjam milik teman,” jelasnya.
Kebanyakan pelanggan dari sekitar Depok, Jakarta, dan Bogor. Mudirun membanderol harga bibit cengkeh sekitar Rp 15.000 per polibag ukuran tinggi 40 cm. Dalam sebulan, ia bisa menjual 200 polibag– 500 polibag, dengan omzet Rp 3 juta.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News