kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.271   -91,00   -0,56%
  • IDX 7.069   -97,49   -1,36%
  • KOMPAS100 1.037   -17,76   -1,68%
  • LQ45 817   -14,02   -1,69%
  • ISSI 211   -3,05   -1,42%
  • IDX30 422   -5,74   -1,34%
  • IDXHIDIV20 505   -6,49   -1,27%
  • IDX80 118   -2,10   -1,74%
  • IDXV30 121   -1,55   -1,26%
  • IDXQ30 139   -1,79   -1,27%

Hasil ganda dari budidaya sawo manila (1)


Rabu, 18 Desember 2013 / 12:46 WIB
Hasil ganda dari budidaya sawo manila (1)
ILUSTRASI. Truk membawa batubara di area pertambangan PT Adaro Indonesia di Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10). Emiten Batubara Diuntungkan Solidnya Harga Batubara, analis beri rekomendasi saham. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/kye/17.


Reporter: Noor Muhammad Falih, Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Berbentuk bulat agak lonjong, dan berwarna cokelat muda merupakan ciri khas  sawo manila. Dibandingkan jenis sawo lainnya, rasa daging buah sawo manila lebih manis. Makanya banyak orang menyukai dan membudidayakan tanaman bernama latin Manilkara zapota ini.

Salah seorang pembudidaya sawo manila di Ciledug, Tangerang, Bustomi menjelaskan, banyak orang menyebut sawo manila sebagai sawo saja. "Sawo manila itu cuma nama jenisnya," jelas pria yang sudah 15 tahun membudidayakan sawo manila ini.

Bustomi memanfaatkan lahan seluas 4.000 meter persegi (m2) untuk membudidayakan sawo manila. Saat ini, sudah ada 25 pohon sawo yang sudah menghasilkan buah, dengan rata-rata ketinggian 2,5 meter. Ia juga memiliki ribuan bibit tanaman sawo manila.

Pemilik Wahyudiflora ini lebih memilih berjualan bibit ketimbang buah. Alasannya, permintaan bibit selalu ada, dan tidak harus menunggu lama sampai panen buah. Sejauh ini, hasil panen dari pohon yang sudah berbuah pun masih untuk konsumsi sendiri.

Bustomi membanderol bibit setinggi 50 centimeter (cm) seharga Rp 12.500 per bibit. Selain di sekitar  Jakarta, Bustomi kerap mengirim bibit ke Riau dan Palembang. Lantaran banyak peminat, ia bisa meraup omzet hingga Rp 19 juta sebulan dari berjualan bibit sawo manila.

Parta Suhanda, pemilik Angel Nursery sudah membudidayakan sawo manila sejak 2009 di Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, sawo manila termasuk tanaman buah yang sangat populer di Indonesia. Tanaman itu juga sudah banyak dibudidayakan  di daerah-daerah.

Parta menyatakan, banyak yang melirik tanaman ini karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain bisa menjual bibit, harga buah sawo manila cukup mahal, yaitu berkisar Rp 15.000-Rp 25.000 per kg, tergantung kualitasnya.

Parta biasanya menjual bibit sawo manila mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 125.000 per bibit, tergantung ketinggian tanaman. Saban bulan, ia bisa menjual 50-70 bibit.

Maka, dalam sebulan, ia bisa menghasilkan omzet hingga Rp 9 juta dari bibit saja. Ia mengirimkan bibit sawo manila ke Aceh, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, hingga Manokwari.

Menurut Parta, keunggulan sawo manila, yaitu bukan termasuk jenis buah musiman. Artinya, bisa dipanen sepanjang tahun.

Selain itu, cara membudidayakannya relatif mudah. Tanaman ini cocok ditanam di kawasan tropis dengan ketinggian kurang dari 1.000 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pohon sawo akan tumbuh dengan baik jika mendapat asupan sinar matahari langsung dari pagi sampai sore. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×