Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi
Hendrik Setiawan memang mengambil jalur jualan jus di segmen yang berbeda. Namun perbedaan inilah yang mengantarkan Hendrik meraih sukses dalam mengembangkan bisnis. Berkat langkah bisnis yang berbeda itu pula, kini jus bermerek Mama Roz ini mulai menjajal pasar ekspor ke negeri jiran.
Untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis memang butuh keberanian. Keberanian untuk membawa ide yang berbeda dan keberanian mengambil risiko dari perbedaan yang ditawarkan tersebut.
Keberanian itu pula yang ditempuh Hendrik Setiawan untuk meraih sukses membangun bisnis jus buah segar Mama Roz. Langkah berani itu ditunjukkan Hendrik dengan memproduksi jus segar tanpa pengawet dan hanya mampu bertahan selama tiga hari saja.
Namun dengan merendah Hendrik mengatakan, dia berani berbisnis jus di luar cara konvensional itu karena memang tak punya pengalaman di industri jus. "Ibaratnya seperti blessing in disguise. Karena tidak tahu justru jadi berani," kata Hendrik.
Hendrik sempat berpikir, seandainya dia tahu seluk-beluk berbisnis jus, mungkin dia tidak akan membuat jus yang hanya mampu bertahan selama tiga hari. Dari sisi hitungan bisnis, langkah ini sangat berani. Sekali barang tidak laku, melayanglah modal usaha.
Bagi orang lain, sambung Hendrik, membuat jus yang hanya mampu bertahan selama tiga hari saja, mungkin hanya pemikiran pebisnis edan saja. Namun bagi Hendrik, seedan apa pun ide itu, tetap harus diperjuangkan untuk mengetahui secara pasti hasilnya.
Ide memberikan layanan pesan-antar juga ide berbeda dalam berbisnis jus. Namun bagi Hendrik, pesan antar ini menunjukkan kepedulian dia terhadap pelanggan. Selain itu, dengan pesan antar ini merek Mama Roz menjadi semakin dikenal. "Aset terbesar dan terpenting dari sebuah perusahaan adalah brand. Dan bagi kami, brand itu tercipta dari tiga hal penting yaitu kenyamanan, kemudahan, dan layanan Mama Roz jus," imbuhnya.
Dengan brand yang sudah kuat inilah, Mama Roz pun mulai mengembangkan pemasaran dengan cara menjajaki kerja sama atau co-branding dengan vendor-vendor yang memiliki pelanggan luas. Kerja sama tersebut dapat berupa pemberian gratis satu botol jus buah segar Mama Roz dalam transaksi tertentu. Hal ini ditempuh Hendrik agar dapat meraih pelanggan yang lebih luas lagi.
Untuk mendukung pengembangan pasar itu, ia pun tengah membangun pabrik jus buah segar Mama Roz di kawasan Cikupa, Tangerang. Hendrik perlu membangun pabrik karena permintaan jus Mama Roz ini terus meningkat dari hari ke hari.
Rencananya, pabrik jus tersebut akan mulai beroperasi pada pertengahan 2012 mendatang. Pabrik ini nanti akan dilengkapi dengan mesin pembuat jus yang modern dan higienis dengan kapasitas produksi tinggi.
Faktor lain agar brand Mama Roz tetap melekat di hati penikmat jus buah segar karena Hendrik rajin mengeluarkan produk jus buah rasa baru.
Hendrik menyatakan, penyegaran pasar melalui produk baru ini dapat mendongkrak omzet hingga 50% sampai 100%. "Karena bersaing di industri minuman, kami harus kreatif dan rutin memperkenalkan rasa baru secara berkala," tandas Hendrik.
Pengembangan dan perluasan pasar jus buah segar Mama Roz juga akan dilakukan dengan memperkenalkan brand kedua atau second brand dari produk jus selain Mama Roz. Ekspansi peluncuran produk baru ini dilakukan agar jus buah segar dapat dinikmati oleh seluruh kalangan dan tidak terbatas pada kalangan kelas menengah atas saja, Lihat saja, produk jus baru ini harganya lebih murah 30% dari harga jual jus Mama Roz.
Meski harga lebih murah, tak berarti menurunkan standar mutu dan kualitas. Hendrik menegaskan, jus buah ini tetap terbuat dari buah segar tanpa menggunakan konsentrat dan pengawet. "Kami ingin menjangkau pasar anak muda yang lebih luas dan tetap berusaha mengampanyekan hidup sehat," jelas Hendrik.
Hendrik juga mulai melirik pasar ekspor ke Malaysia. Hendrik mengaku kini tengah mematangkan konsep ekspor tersebut agar lebih efisien. Dia punya dua pilihan, apakah dengan membangun pabrik di Malaysia atau langsung mengirim jus dari Tanah Air.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News