kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hoki pedagang burung di Depok Baru (1)


Selasa, 19 November 2013 / 15:39 WIB
Hoki pedagang burung di Depok Baru (1)


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri

Bagi pehobi burung, Depok Baru merupakan tempat yang layak disambangi. Selama 10 bulan terakhir, di daerah dengan jarak berkisar 30 kilometer dari Jakarta ini,  ada sentra penjualan burung, beserta perlengkapan, mulai dari pakan hingga sangkar.

Lokasinya yang tidak jauh dari stasiun Depok Baru, tepatnya di jalan baru belakang stasiun Depok Baru memudahkan untuk disambangi dengan kereta api. Apalagi jaraknya, hanya sekitar 100 meter (m) dari stasiun tersebut.

Di sana, ada sekitar 14 pedagang yang menjual aneka jenis burung piaraan. Sebagian besar menempati ruko yang lumayan besar, yakni   berukuran 20 x 30 m.

Salah seorang pedagang, Basit Mulya (36) bercerita, sentra penjualan burung ini baru berbentuk sekitar bulan Februari 2013. Penjual burung yang ada di sini berasal dari banyak daerah. '"Ada yang dari Parung Bogor, Bojong Gede, bahkan ada juga yang dari Jakarta," ujar  pria yang akrab dipanggil Basit.

Para pedagang mulai berjualan pada pukul 8.00 pagi hingga pukul 6.00  sore.Namun adajuga yang sampai malam sekitar jam 8.00. Jenis burung yang dijual beragam. Namun, kebanyakan adalah burung yang sering ada kontesnya. Sebut saja burung  murai, dan kacer, bahkan juga kenari.

Ada juga jenis  burung peliharaan seperti kakatua, perkutut, pipit. Maka harganya bervariasi. Ada yang hanya Rp 15.000 per ekor namun ada pula yang mencapai Rp 1,5 juta bahkan lebih.

Meskipun terbilang baru, sentra ini sudah cukup ramai dikunjungi orang. Alhasil, omzet para pedagang  terbilang sudah lumayan. Misalnya, Basit mengaku, ia sudah bisa meraup omzet sekitar Rp 10 juta hingga Rp 20 juta dalam satu bulan.

Basit bilang, omzet ini tentu tidak sama setiap hari soalnya tergantung dari jenis buruh apa yang laku. "Omzet di lihat juga dari penjualan per harinya, sama pembelian burung yang jenis apa, kalau burung yang biasa-biasa aja, paling sebulan kurang dari Rp 10 juta," ungkap dia.

Pedagang burung lainnya, Jumat Junaedi (41) bilang, sebelum ke Depok Baru, ia berjualan burung di sekitar pasar Perumnas Depok. Ia pindah karena lokasi yang lama tidak memungkinkan lagi untuk berjualan burung.

Ia bilang, lokasinya penjualan burung ini lumayan strategi. "Jadi pengunjungnya ramai, banyak permintaan pesanan juga kalau di sini," kata Jumat tentang sentra jualan burung Depok Baru ini.

Menurut Jumat, sejak sentra ini berdiri memang sudah langsung menarik pengunjung. Mereka antaran  lain adalah para pecinta burung dari sekitar Jabodetabek.                                  

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×