kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ide bikin bengkel nyaman, setelah melihat ibu hamil yang jongkok di sebuah bengkel


Minggu, 11 Februari 2018 / 10:15 WIB
Ide bikin bengkel nyaman, setelah melihat ibu hamil yang jongkok di sebuah bengkel


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Masih timpangnya jumlah bengkel dan kendaraan bermotor di Indonesia mendorong Okto Lorido terjun ke bisnis bengkel motor. Pria berdarah Batak ini merintis bisnis bengkelnya sejak 2010 dan terus berkembang hingga kini.  

Di samping melihat peluang usaha yang menjanjikan, motivasi Okto mendirikan bengkel umum juga datang dari pengalaman pribadi yang cukup menyentuh. Pada sekitar tahun 2009, dia melihat ada seorang ibu hamil yang jongkok sambil menggendong anaknya karena sudah tidak ada tempat duduk. "Dia sedang menunggu motor yang diperbaiki di sebuah bengkel. Saya jadi terenyuh waktu itu," kenangnya.

Dari kejadian itu, Okto berpendapat bahwa kebanyakan bengkel umum belum memiliki fasilitas yang manusiawi bagi para pelanggannya. Lantas, dia pun termotivasi untuk membuka bengkel umum dengan fasilitas yang bisa membuat pengunjungnya nyaman.

Setahun kemudian, pria kelahiran Bandung ini mendirikan bengkel sepeda motor berlabel Mr. Montir. Mr. Montir menyediakan berbagai jasa perawatan maupun perbaikan motor. Tarif yang dibanderol untuk tiap jasa sangat beragam, mulai Rp 33.000 sampai dengan Rp 315.000.

Bahkan ongkos perbaikan motor bisa mencapai jutaan rupiah untuk perbaikan berat, seperti turun mesin. "Ongkos jasa yang kami kenakan tergantung apa saja perbaikannya, harga sparepart dan jenis motornya," jelas Okto.

Tak hanya menawarkan jasa perawatan dan perbaikan sepeda motor yang komplit, Mr. Montir juga menyediakan fasiltas yang cukup nyaman bagi pelanggannya. Bahkan di ruang tunggu beberapa gerai Mr. Montir disediakan fasilitas AC dan minuman ringan bagi pengunjung.     

Berkat kenyamanan fasilitas yang ditawarkan tersebut, tak heran jika gerai Mr. Montir terus berkembang pesat. Hingga saat ini, Mr. Montir telah membuka hingga 110 gerai. Bengkel Mr Montir juga telah  tersebar di seluruh wilayah Indonesia. "Gerai kami yang paling jauh ada di Aceh dan sebentar lagi kami akan buka juga di Ambon," tutur Okto.    

Edukasi pasar dan tenaga kerja jadi tantangan

Semua bidang bisnis pasti punya tantangan. Okto Larido, Direktur PT Techno Motor Indonesia sekaligus pemegang lisensi waralaba Mr. Montir pun menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar perusahaan.

Bagi dia, tantangan terberat terasa di awal merintis bisnis ini. "Itu semua saya hadapi, bahkan saya harus keluar modal banyak untuk merintis ini semua. Hitung-hitung untuk investasi belajar. Dan ternyata belajar bisnis itu tidak murah," ungkap Okto, saat ditemui di kantor Mr. Montir di kawasan Slipi, Jakarta Barat.  

Mulai dari konsep awal bisnis, marketing, menjaga hubungan dengan vendor demi kelancaran produk, edukasi tenaga montir, edukasi pasar hingga pengembangan sistem sudah pernah dilalui oleh Okto. Ia menganggap semua tantangan tersebut sebagai proses belajar agar dirinya dan usahanya bisa berkembang lebih baik.

Saat ini, tantangan yang masih Okto rasakan adalah soal edukasi pasar. "Selama ini ada persepsi kalau bengkel dengan fasilitas bagus itu harga servisnya pasti mahal. Padahal harga servis Mr. Montir standar bengkel umum, yaitu mulai Rp 30.000-an," jelas pria berambut cepak ini.    

Menurut Okto, pasar Indonesia cenderung menilai jasa servis bengkel dari tampilan depan dan fasilitas yang diberikan. Alhasil, tak jarang Mr. Montir menggelar promo saat pembukaan awal bengkel maupun di waktu tertentu. Tujuannya, supaya konsumen bisa merasakan pengalaman langsung servis di Mr. Montir.

Tantangan kedua yang dialami Okto, soal mencetak tenaga montir yang handal dan punya mental baik dalam bekerja. Ia mengaku sampai saat ini masih menyusun formula pengajaran yang tepat untuk menghasilkan montir handal, secara skill maupun etos kerja. Oleh karena itu, Okto mendirikan pusat pelatihan khusus montir di sekitar Jakarta dan Tangerang Selatan.

"Kalau soal pengembangan skill, saya percaya, semakin tinggi jam terbangnya, bisa makin mahir. Tapi kalau soal mental dan etos kerja ini yang agak susah. Misal, beberapa montir ada yang tidak jujur, lalu ada juga yang kerja seenaknya, tidak sesuai jam kerja. Sampai saat ini kami masih bergumul dengan hal itu," papar Okto.       

Gandeng sejumlah pihak untuk kembangkan bisnis

Selain sistem bisnis bengkel yang tepat, tenaga montir merupakan ujung tombak bisnis bengkel. Apalagi, Mr. Montir juga menawarkan kemitraan yang kini telah memiliki 110 gerai.

Untuk menjaga pasokan montir, Okto Larido, Direktur PT Techno Motor Indonesia menggandeng Badan Latihan Kerja (BLK) khusus otomotif di Bandung. Dari BLK itu, ia memilih sejumlah orang untuk dilatih sesuai kurikulum Mr. Montir. “Setelah mendapat pelatihan, mereka  harus siap dipekerjakan di gerai Mr. Montir dimana pun,” jelas pria 41 tahun ini.

Selain bertanggungjawab atas ketersediaan montir, Okto juga terus memperluas pasar melalui beberapa kerjasama. Misal, Mr. Montir menggangdeng PT Gojek Indonesia sebagai partner para pengemudi Gojek untuk mendapatkan aksesoris berupa masker, penutup kepala dan jaket. Para driver Gojek juga mendapatkan harga promosi untuk jasa bengkel Mr. Montir.

Yang paling baru, Mr. Montir menggandeng PT Pertamina untuk menyediakan layanan bengkel di sejumlah SPBU milik Pertamina. “Sistemnya tetap franchise, tapi nanti yang menjadi mitra adalah si pemilik SPBU,” jelas Okto.

Selain itu, Okto juga  membangun sistem IT untuk operasional, baik untuk internal maupun eksternal. Setiap vendor dan mitra Mr. Montir dibekali sebuah mesin dan akun untuk memantau proses operasional yang  berjalan di gerainya.

Bagi dia, bisnis yang sudah berani menawarkan kemitraan harus punya tanggungjawab untuk menjaga kelanjutan gerainya, baik gerai milik mitra maupun milik pusat sendiri.  

Dia pun memasang target untuk mendirikan 50 gerai Mr. Montir milik sendiri di seluruh Indonesia. “Nanti di tiap gerai itu, bagian atas kami buat pusat pelatihan. Dan di bagian bawah itu bengkelnya. Jadi bengkel tersebut bisa dibuat untuk praktik,” tuturnya.

Lalu, Mr.Montir secepatnya akan menerima layanan panggilan ke rumah lewat aplikasi ponsel pintar. Alhasil, konsumen tidak perlu repot datang ke gerai Mr. Montir jika ada masalah dengan kendaraannya. “Kemungkinan tahun ini, segera mungkin akan kami luncurkan. Karena sudah banyak yang menanyakan soal layanan panggilan itu,” pungkas Okto.                      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×