Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - TEGAL. Kabupaten Tegal tidak saja tersohor lewat kedai makan berlabel warung tegal alias warteg. Salah satu kota di Jawa Tengah ini juga dikenal sebagai kota bahari Indonesia. Tak heran, jika industri bahari di daerah tersebut turut berkembang pesat. Salah satunya industri yang bergerak di bidang perkapalan.
Tak hanya industri skala besar, sejumlah UKM perkapalan di Tegal juga eksis dan terus bertahan hingga saat ini. Salah satunya UD Setia Kawan yang bergerak di usaha pembuatan komponen kapal laut.
Usaha milik Imron Rosadi ini sudah berdiri sejak 1970.Imron sendiri adalah generasi kedua yang meneruskan usaha orang tuanya. Usaha warisan ini bermula dari industri logam, yang di dalamnya juga meliputi aktivitas pembuatan komponen kapal.
Setelah mengenyam pendidikan di bidang perkapalan dan menyabet gelar sarjana, sejak 2011 Imron memantapkan langkah untuk melanjutkan usaha keluarga tersebut. Sejak saat itu pula, ia memfokuskan usaha keluarga tersebut di industri logam perkapalan.
Pilihan ini tidak terlepas dari potensi pasar perkapalan di Indonesia yang cukup besar. Kebutuhan kapal, terutama di daerah-daerah yang butuh angkutan laut masih besar. Misalnya di Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Samarinda hingga Batam.
Baca Juga: Produk Nira Kelapa Semedo Mendunia
Adapun komponen kapal yang diproduksi UD Setia Kawan adalah pintu kapal, jendela, air vent head, hingga sanding pipe head.
Laiknya bisnis lainnya, UD Setia Kawan juga terkena imbas pandemi Covid-19. Saat itu, omzet usaha Imron Rosadi langsung anjlok 80%. Terlebih dirinya juga harus menghadapi lonjakan harga bahan baku pembuatan komponen kapal, seperti besi dan lainnya yang naiknya hingga empat kali lipat.
Untungnya, Imron sudah mendapat orderan pembuatan komponen kapal sebelum pandemi berlangsung. Meski bahan baku naik, ia bisa menyelesaikan orderan tersebut secara bertahap. Alhasil, saat pandemi kemarin ia tidak memberhentikan para pekerja yang berjumlah 20 orang.
"Alhamdulillah, hingga kini masih berjalan," ucapnya.
Pelan namun pasti, usahanya mulai kembali berkibar. Malah pendapatan UD Setia Kawan kini sudah hampir menyamai pendapatan sebelum pandemi.
Pemain lain, UD Karya Manunggal Manufaktur juga bisa melanjutkan usaha di bidang pembuatan komponen kapal. Astri, istri dari pemilik Karya Manunggal Manufaktur,
Komaru Zaman bilang, saat pandemi, omzet usahanya susut 60%. Untungnya, di saat pandemi, perusahaan mendapat pemesanan pembuatan komponen untuk dua kapal.
Alhasil, roda usaha Karya Manunggal tetap berjalan.Untuk pengembangan usaha, Karya Manunggal kini tengah menjajaki industri komponen otomotif. Upaya itu dilakukan di bawah binaan Yayasan Dana Bhakti Astra (YDBA) dan Dinas Perindustrian Kabupaten Tegal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News