kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini satu sentra onderdil di Jakarta Timur (3)


Selasa, 07 November 2017 / 14:30 WIB
Ini satu sentra onderdil di Jakarta Timur (3)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Sama seperti toko-toko onderdil lainnya, pasokan suku cadang di kios ini diperoleh dari sales maupun agen dari produsennya. Biasanya, para sales dan agen itu menawarkan produk dari beberapa produsen sekaligus.        

Lukman, salah satu pemilik kios mengatakan, sales atau agen datang dua minggu hingga sebulan sekali. Mereka menyambangi beberapa kios sekaligus, sehingga produk yang dijual di kios satu dan lainnya tak jauh beda. "Mereka datang dari Kramat Jati, Parung, Cikarang, Tangerang, bahkan ada yang dari Tegal," ujarnya.

Sebagian besar pedagang pada umumnya meneruskan usaha orangtua mereka. Namun, ada juga pedagang pindahan dari beberapa wilayah lain, yang ikut berdagang di sentra ini karena gratis dan lokasinya strategis.  

Keberadaan kios di sentra penjualan onderdil di Jalan Raya Bogor, Cijantung, Jakarta Timur ini disiapkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) DKI Jakarta. Pedagang pun hanya menebus biaya retribusi sebesar Rp 3.000 per hari atau Rp 90.000 per bulan. Mereka juga wajib menjaga kebersihan lingkungan sekitar. "Biaya retribusi itu biasanya untuk biaya pengangkutan sampah dan kebersihan," kata Lukman yang menempati kios peninggalan orangtuanya.

Sama halnya dengan Lukman, Dedi, pemilik kios nomor 43 juga meneruskan usaha milik orangtuanya. Keduanya, baik Lukman maupun Dedi sama-sama berasal dari Jawa Barat. "Pedagang di sentra ini hampir semua orang Sunda. Kalau saya dari Kuningan, Pak Lukman itu dari Tasikmalaya. Ibaratnya, kami  tetangga sekampung di sini," tutur Dedi.  

Karena kebanyakan pedagang berasal dari Jawa Barat, menjelang Lebaran mereka akan menutup kiosnya karena mudik ke kampung halaman. Dedi bilang, biasanya seminggu sebelum Lebaran tiba, sebagian besar kios pasti tutup. "Di sini sepi kalau sudah mau Lebaran. Mulai banyak yang pada mudik," kata pria yang kental dengan logat Sunda tersebut.

Dedi mengungkapkan, bertambahnya jumlah kedaraan bermotor, terutama sepeda motor dari tahun ke tahun mendatangkan rejeki tersendiri bagi dirinya dan para pedagang di sentra penjualan sparepart motor Jalan Raya Bogor Km  27 ini. Banyaknya sepeda motor yang melintas di depan sentra juga seringkali membawa keberuntungan bagi mereka.

Sebab tidak jarang, sejumlah pengendara motor spontan berhenti untuk bertandang ke sentra tersebut. "Alhamdulillah, rezeki ada aja, tiap tahun omzetnya naik karena jumlah sepeda motor juga makin banyak. Saya syukuri saja dapatnya berapa," kata  Dedi.

Deretan kios yang berjumlah 45 unit ini biasanya akan beroperasi mulai pukul 08.00  hingga 17.30. Namun, sebagian besar pedagang akan menutup kiosnya sejak pukul 17.00. "Maksimal jam 18.00 tutup," kata Lukman. 

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×