kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jaboticaba hasil stek lebih cepat berbuah (2)


Kamis, 05 Mei 2011 / 13:43 WIB
Jaboticaba hasil stek lebih cepat berbuah (2)
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjalan di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 7,36 poin atau 0,15 persen di level 4.904,09 pa


Reporter: Dharmesta, Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Jaboticaba termasuk tanaman kuat. Namun, ia membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh dan berbuah. Upaya mempersingkat pembuahan dengan cara stek bisa mempersingkat waktu berbuahnya dari minimal delapan tahun menjadi tiga tahun saja.

Jaboticaba merupakan tanaman yang baru menghasilkan buah setelah delapan tahun ditanam dari bijinya. Meski pertumbuhannya tergolong sangat lambat, jaboticaba termasuk tanaman yang gampang perawatannya.

Arif Rachmadi, pembudidaya jaboticaba asal Ponorogo, Jawa Timur, mengatakan, jaboticaba bisa ditanam dalam drum atau pot besar untuk koleksi tanaman buah. Pohon ini dapat hidup dan berbuah di daerah panas dan dataran tinggi.

Jika tanaman sudah dewasa, cukup diberi perangsang pembungaan atau inisiasi serta memperbanyak penyiraman pada bagian batang pohon. Saat jaboticaba berbuah, pohon akan terlihat indah karena buahnya menempel pada setiap batang pohon dengan jumlah yang sangat banyak.

Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah dengan ketinggian antara 0 -1.000 meter di atas permukaan laut. Anggur batang ini membutuhkan sinar matahari langsung atau daerah yang agak ternaungi. "Tumbuhan ini bisa tumbuh dengan baik di daerah tropis seperti Brasil dan Indonesia," ujar Rachmadi yang menjual bibit jaboticaba lewat usahanya Putra Kencana Arta.

Tanah tempat tumbuh anggur batang juga harus gembur, berdrainase baik, memiliki pH antara 5,5 hingga 6,5. Tanaman ini toleran terhadap angin tapi tidak terhadap udara asin di laut.

Biji jaboticaba akan tumbuh menjadi tunas baru setelah satu bulan penanaman. Media pot yang disarankan adalah dua bagian pasir kasar dan satu bagian kompos.

Jaboticaba dapat juga diperbanyak dengan stek. Jaboticaba stek akan berbuah dalam waktu tiga tahun. Sedangkan tanaman yang diperbanyak lewat biji baru bisa berbuah setelah delapan sampai 15 tahun. Karena alasan inilah para pelanggan Rachmadi lebih menyukai metode pengembangan dengan stek. Pohon jaboticaba sudah bisa dijual saat berusia lebih dari enam bulan dengan tinggi 20 cm sampai 30 cm.

Rana Wijaya pemilik Nursery Agriprospect di Bogor mengatakan di negara asalnya, Brasil, jaboticaba hanya membutuhkan waktu lima tahun untuk mulai berbuah. Tapi karena mungkin unsur haranya berbeda di Indonesia, waktunya lebih lama. Sekilogram buah ini dijual Rp 100.000.

Selain mudah dirawat, jaboticaba juga punya daya tahan tinggi. "Saya pernah mengirim bibit ke Kalimantan selama dua pekan tidak ada masalah," ujar Rana.

Satu-satunya hama yang menyerang jaboticaba adalah kutu daun yang akan membuat daun keriting. Meski tak akan membuat tanaman mati, daun keriting akan mengurangi keindahan. Kutu ini hanya menyerang jaboticaba berusia di bawah 1,5 tahun. "Untuk menanggulanginya cukup dengan pestisida," ujarnya.

Rana pun merontokkan daun keriting itu agar kutu daun tidak menyebar. Setelah dua pekan, daun baru akan tumbuh. Rana mengatakan pupuk terbaik untuk tanaman ini adalah kotoran kelelawar.

Tapi karena sulit mendapatkannya, Rana menggunakan pupuk kandang biasa. Ia juga menyemprotkan air seni kelinci yang diencerkan sebagai pupuk daun. Sebagai perawatan rutin, Rana menyiram jaboticabanya dengan air minimal dua hari sekali.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×