kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi mitra binaan Pertamina, usaha neon hias berbahan barang bekas ini naik kelas


Sabtu, 29 Agustus 2020 / 18:30 WIB
Jadi mitra binaan Pertamina, usaha neon hias berbahan barang bekas ini naik kelas
Aneka?pernik hiasan berbahan neon bekas kreasi Dua Putri.


Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Cipta Wahyana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deretan neon hias kaca menghiasi hampir tiap sudut rumah. Bentuk dan warnanya beraneka ragam. Produk-produk nan unik ini merupakan neon kreasi buatan sang pemilik rumah, Darmawati Halik, pemilik usaha Dua Putri Souvenir. UMKM ini salah satu pelaku usaha mitra binaan PT Pertamina (Persero). Selain cantilk dan unik, produk-produk ini spesial, lantaran dibuat dari bahan daur ulang alias barang bekas.

Bagi Darmawati,  sampah barang bekas merupakan sumber pundi rupiah. Darma, panggilan akrab wanita ini, peluang bisnis kerajinan barang bekas terbuka luas. Potensinya pun menjanjikan. “Tergantung kita bagaimana memanfaatkan kesempatan itu karena beberapa teman-teman dan anggota UKM Dua Putri itu rata-rata mereka memilih berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan dan menjadi pebisnis sampah barang bekas,” ungkap Dharma seperti dikutip publikasi Pertamina yang diterima Kontan.

Neon hias hasil kreasi Dua Putri merupakan produk daur ulang lampu bekas. Tapi, tak hanya lampu bekas yang dapat diolah. Menurut wanita yang kerap mengikuti pameran bersama Pertamina ini, ada beberapa barang bekas lain yang disulap menjadi aneka produk. Di antaranya sampah plastik, sampah botol, sampah besi, sampah kertas, sampah logam, dan sampah kardus bekas.

Baca Juga: Usung manik-manik khas Kalimantan, mitra binaan Pertamina ini mulai go international

Berkat kecermatan, kreativitas dan ketekunannya, ibu dua anak ini berhasil membuat kerajinan tangan berbahan lampu neon bekas menjadi berkelas. Awalnya, ia hanya mampu memproduksi sekitar 200 unit per hari. Kini, produksi Dharma terus meningkat dan telah mencapai sekitar 500 pernak-pernik per hari. Dengan kapasitas produksi sebanyak ini, ia sudah bisa meraup untung sekitar Rp 40 juta setiap bulannya.

Bengkel produksi Dua Putri berada di di Kelurahan Mangalu, Kecataman Palangga, Kota Gowa, Sulawesi Selatan. Ada beberapa jenis sovenir lampu dibuat oleh Darma, mulai dari lampu hias pajangan hingga lampu hias duduk. Harga jual produk ini terbilang murah, sekitar Rp 10.000 per buah. 

Oh, ya, semua produk neon hias ini dikerjakan tanpa mesin di rumah sendiri alias homemade. Dua Putri menggandeng beberapa UKM lain untuk mengejar kapasitas produksi.

Dari bengkel ini, produk Dua Putri dipasarkan ke wilayah Sulawesi, Ambon, NTT, dan hampir di seluruh Indonesia Timur. “Jadi perhiasan pernak pernik ini sudah saya pasarkan di beberapa kota di Pulau Sulawesi dan Indonesia bagian timur. Pengirimannya melalui bantuan Pertamina. Saya bisa mendistribusikan neon-neon itu di beberapa kota dan kabupaten di Indonesia,” imbuh Dharma.  

Laris di dalam negeri, Dharma punya impian, produknya dapat masuk ke pasar luar negeri. Dan, dibantu Pertamina, jalan pun terbuka. Pada pameran IndoBuildtech di BSD, Tangerang, tahun 2018 lalu, Dharma berhasil menggaet pembeli dari mancanegara. “Ada yang beli dari Pakistan, Turki, dan China. Di situ, saya senang sekali karena neon saya disukai orang asing,” cerita Dharma.

Dharma menegaskan, usaha neon kreasinya tidak bisa sukses seperti sekarang jika tanpa bantuan dan dorongan dari sekitarnya, baik dari keluarga maupun Pertamina yang telah menggandengnya menjadi mitra binaan. “Tentu ini semua karena banyak orang yang mendukung saya; termasuk Pertamina, saya ini binaan mereka. Karena, setiap usaha pasti dimana-mana butuh modal,” terang Dharma.

Melalui usahanya, Dharma juga ingin menyemangati para wanita lain untuk berani bekreasi dan memulai usaha sendiri. Jika mau berusaha dan memiliki keterampilan tangan, seoran perempuan pasti bisa menciptakan usaha yang menjanjikan. Ikhtiar ini bisa menjadi solusi pagi para wanita yang sulit memperoleh pekerjaan.

“Ini mungkin yang saya mau hilangkan, bahwa perempuan hanya bisa bekerja dan dapat uang itu di kantor. Padahal, kita bisa buat lapangan kerja juga biar di rumah, sambil urus keluarga. Kita bisa dapatkan uang asalkan punya bakat dan mau membuat keterampilan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×