kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Jadi pengusaha sukses dari batik aromaterapi (1)


Kamis, 03 April 2014 / 14:51 WIB
Jadi pengusaha sukses dari batik aromaterapi (1)
ILUSTRASI. Daftar Penyakit yang Ditandai dengan Bau Mulut


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

Ide bisnis bisa datang dari mana saja. Berawal dari tugas kuliah membuat Studi Kelayakan Bisnis (SKB) di kampus tempat dia menuntun ilmu, Warisatul Hasanah berhasil menjadi pengusaha muda yang sukses dari berbisnis batik.

Tapi kain batik produksinya tidak seperti yang ada pada umumnya. Warisatul melakukan inovasi dengan mengembangkan batik aromaterapi. Dia mengklaim, batik aromaterapi bisa membuat pemakainya lebih rileks karena mengeluarkan aroma rempah dan bunga-bungaan.

Wanita berusia 25 tahun ini memilih corak batik Madura dengan mengusung merek usaha Al Warits Aromatherapy untuk bisnisnya ini. Ia menggandeng para perajin batik di Kampung Tanjungbumi, Madura.

Awal menjalankan usaha di 2009, Warisatul memproduksi batik sebanyak 30 potong batik aromaterapi dan 220 potong batik tulis biasa. Dari situ dia meraih pendapatan Rp 6 juta yang digunakan kembali untuk pengembangan usaha.  

Berawal dari pemasaran ke beberapa rekanan, tetangga dan beberapa instansi pemerintah di Madura dan Surabaya, kini di bawah bendera usaha PT Sinar Utama Madura, Warisatul sudah berhasil memasarkan produknya hingga ke berbagai negara di luar negeri. Sebut saja beberapa negara tujuan ekspor batik aromaterapinya seperti Belanda, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, dan beberapa negara lainnya. Bahkan, kini dia telah memiliki empat outlet di beberapa negara seperti di Malaysia dan Singapura untuk memasarkan batik aromaterapi buatannya.

Di dalam negeri, dia memiliki dua outlet yang berlokasi di Madura dan Surabaya. Sehingga, total outlet yang telah berdiri sebanyak enam outlet.
Harga jual batik aromaterapi berkisar Rp 300.000 hingga Rp 17 juta per potong. Harga jual tergantung dari bahan baku untuk aromaterapi dan juga tingkat kesulitan motif batik. Warisatul juga memproduksi batik tulis biasa dan batik cap yang juga memiliki motif khas Madura.

Batik cap dibanderol dengan harga Rp 60.000–Rp 100.000 per potong, sedangkan batik tulis biasa dijual dengan harga Rp 95.000–Rp 5 juta. "Produksi jenis batik menyesuaikan dengan permintaan pasar. Tapi yang jelas kami tetap lebih fokus pada batik aromaterapi," kata Warisatul.

Kini kapasitas produksinya mencapai 100 potong batik Madura aromaterapi setiap minggunya. Artinya, tiap bulan dia bisa memproduksi sekitar 400 potong batik aromaterapi. Ini di luar batik cap dan batik tulis biasa yang jumlahnya lebih banyak dari produksi batik aromaterapi.

Dari penjualan batik di dalam negeri dan di luar negeri, Warisatul mengatakan, omzet usahanya terus bertumbuh setiap tahun. Dalam dua bulan pertama di 2014, ia mengaku bisa meraup omzet hingga Rp 5,3 miliar. "Perkembangan omzet terlihat cukup signifikan setelah kami membuka outlet batik di Malaysia dan Singapura," kata dia.

Selain menjual batik lewat outlet, Warisatul juga kerap mengikuti pameran-pameran kerajinan tangan di berbagai daerah. Dia juga  menjajakan produknya lewat internet.  

Saat ini dalam memproduksi batik, dia dibantu oleh 25 pegawai dan 17 orang perajin batik. Warisatul mengatakan akan terus mengembangkan batik aromaterapi miliknya. Dia yakin usaha batik aromaterapi ini pertama di dunia.   

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×