kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga alam sekitar lewat produk ramah lingkungan


Minggu, 18 November 2018 / 07:15 WIB
Jaga alam sekitar lewat produk ramah lingkungan


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Popok dan pembalut sekali pakai yang mengandung plastik dan material lain yang sulit terurai oleh tanah menjadi salah satu masalah lingkugan yang belum terpecahkan. Hal inilah yang mendorong Fadillah Soraya menciptakan popok dan pembalut ramah lingkungan.

Bersama Nunung Nurul Khomariah, ia memulai bisnis Baby OZ sejak 2008.  

Awalnya, Fadillah membuat popok bayi. Setahun kemudian, ia juga menyediakan pembalut wanita. Sebab, kedua produk itu bisa dibuat dengan material yang sama.

Baby OZ memakai tiga lapis kain untuk kenyamanan dan jaminan tak bocor. Bagian terdalam menggunakan kain fleece yang mampu menyerap cairan dengan cepat tapi tak lembab. Bagian tengah ada kain microfiber yang berfungsi sebagai penampung cairan dan bagian terakhir adalah kain pul yang bersifat waterproof.

Berbahan kain, popok dan pembalut ini dapat digunakan kembali setelah dicuci dengan menggunakan tangan atau mesin. Dilla bilang, dengan disiram air saja, seluruh cairan juga akan hilang terbawa air.

Kedua produk ini juga punya daya tahan yang cukup lama. Popok biasanya, bisa dipakai dua hingga tiga tahun. Sedangkan, pembalut awet hingga lima tahun. Melewati batas waktu itu,  lapisan kain akan terkelupas dan terurai dengan sendirinya.  

Untuk memproduksi popok dan pembalut ini, ibu tiga anak ini mengandeng para ibu rumah tangga di Desa Gondangan, Ngaglik, Yogyakarta sebagai tenaga penjahit. Ibu-ibu ini pun bisa mengerjakan garapannya di rumah sembari menunggu buah hatinya.  

Dengan begitu, mereka bisa membantu sang suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan lainnya. Kini, ada sekitar 13 orang yang membantunya di bagian produksi. Setiap bulan, total produksinya mencapai 1.000 potong pembalut dan 400 potong popok.

Fadilla membanderol pembalut dengan harga mulai dari Rp 12.000 sampai Rp 40.000 per buah dan popok Rp 69.000 per buah. Sayang, dia enggan merinci total omzet yang dikantonginya per bulan.

Menggunakan media internet sebagai tempat jualan membuat jangkauan pasarnya mencapai seluruh wilayah di Indonesia. Namun, permintaan paling banyak berasal dari konsumen dari Jakarta, Yogyakarta, Wonosobo, Pekanbaru, Depok, Surabaya, Malang, dan Semarang. Bahkan produknya pun juga sudah sering diterbangkan ke Malaysia dan Italia.  

Lainnya, tantangan bisnis disektor ini adalah mengubah para wanita dan ibu yang sudah terlanjur suka menggunakan pembalut dan popok sekali pakai. Namun, dia tak putus asa. Melalui forum PKK, pertemuan dharma wanita, pameran, dan media sosial dia terus mengeduksi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×