Reporter: Jane Aprilyani, Merlina M. Barbara, Rani Nossar | Editor: Tri Adi
Memasuki musim hujan seperti sekarang beberapa pelaku usaha mendapat keuntungan berlipat. Salah satunya adalah jasa cuci helm. Sebab, potensi helm kehujanan dan berbau apek semakin besar. Itu sebabnya, bisnis cuci helm bisa ketiban berkah.
Selain itu, pengendara motor yang makin banyak membuat bisnis ini tetap potensial. Tengok saja, beberapa bisnis cuci helm yang pernah KONTAN ulas diantaranya adalah Salon Helm Fresh and Clean, Cuci Helm Express dan Yes Spa mengalami penambahan mitra usaha.
Meski begitu, mereka tetap saya menemukan kendala dalam menjalankan usaha. Simak ulasan lengkapnya berikut ini:
• Salon Helm Fresh and Clean
Bisnis cuci helm didirikan oleh Purnawan pada akhir 2009 lalu. Untuk mengiklankan usahanya dia lantas membuat blog. Darisitu, banyak permintaan bermitra, akhirnya dia pun menawarkan kemitraan pada Mei 2010.
Ketika KONTAN mengulas kemitraan Fresh and Clean pada Desember 2013, salon helm ini memiliki 500 gerai yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Dua tahun berselang, gerai Helm Fresh and Clean bertambah menjadi sekitar 550 gerai.
Saat ini paket kemitraan yang ditawarkan mengalami perubahan nilai. Sebelumnya, paket investasi dibanderol Rp 2,75 juta hingga Rp 7,5 juta. Saat ini, paket investasi yang ditawarkan senilai Rp 2,5 juta menjadi R 3,5 juta, Rp 5,5 juta, Rp 6 juta dan Rp 7,5 juta.
Fasilitas yang didapat masih sama seperti detergen, spanduk, sikat halus, pelatihan karyawan. "Tetapi semua paket tidak dapat mesin vakum," ujar Purnawan.
Dia mengaku, semakin banyaknya pelaku usaha cuci helm membuat persaingan bisnis terasa makin sengit. Apalagi, tempat usaha yang dipilih para pelaku usaha semakin strategis dan mudahnya menjiplak usaha ini. "Karena usaha ini umum di pasaran, jadi mudah ditiru dan dilakukan oleh siapa saja, dimana saja," imbuh Purnawan kepada KONTAN.
Untuk itu, dia memiliki strategi dengan gencar melakukan promosi di internet dan beberapa media jual beli online seperti Olx. Sebagai tambahan layanan, dia juga menawarkan jasa steam motor di gerainya.
Tarif pencucian helm masih sama yaitu berkisar antara Rp 15.000-Rp 20.000 per helm. Meski bisnis cuci helm telah menjamur, namun dia mengaku omzet yang didapat mitra masih meningkat, apalagi dengan kondisi musim hujan seperti sekarang.
Dalam sehari, mitra bisa melayani pencucian 40 unit hingga 50 unit helm jika lokasi usaha di pusat perbelanjaan. Sedangkan gerai di pinggir jalan mampu melayani 10 unit–20 unit helm per hari.
Purnawan optimistis usaha cuci helm miliknya akan terus berkembang, melihat potensi pasar yang terbuka lebar. Untuk itu, ia menargetkan menambah 10 gerai hingga 15 unit gerai salon Fresh and Clean tiap bulan.
• Cuci Helm Express
Usaha milik Wahyuni Soewito ini berdiri sejak 2009 silam di Tangerang, Banten. Setahun berselang, Wahyuni pun melebarkan sayap usahanya dengan menawarkan kemitraan.
Saat KONTAN mengulas tawaran kemitraan ini pada 8 Desember 2013, Cuci Helm Express memiliki 140 gerai. Dua tahun berselang, Cuci Helm Express berkembang pesat dengan penambahan mitra usaha dengan memiliki 280 gerai. Bahkan pusat tidak memiliki gerai karena lebih fokus mengurus mitra.
Wahyuni bilang, penambahan mitra turut dipengaruhi oleh semakin tingginya kesadaran pengguna sepeda motor terhadap kebersihan helm. "Ini dapat dilihat dari tingginya permintaan sampo cuci helm yang diorder mitra ke pusat," ujar Wahyuni.
Mitra Cuci Helm Express jelas Wahyuni tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan hingga Timika, dan Ternate. Ia bilang, paling banyak mitranya berasal dari Jabodetabek dan Kalimantan.
Untuk paket investasi kemitraan Cuci Helm Express, nilainya kini mengalami perubahan dari Rp 1,5 juta hingga Rp 2,1 juta menjadi Rp 1,8 juta, Rp 3,7 juta dan paket komplit sebesar Rp 4,7 juta. Mitra akan mendapatkan vacum cleaner dan hair dryer, chemicals, peralatan cuci helm, media promosi, serta CD video tutorial dan buku panduan usaha.
Untuk paket yang lebih mahal, mitra akan mendapatkan mesin pengering kapasitas dua helm, chemicals, peralatan cuci, ditambah CD video tutorial dan buku panduan usaha. Untuk investasi komplit mitra akan mendapatkan tambahan alat pengering kapasitas dua helm ditambah paket Dry Cleaning.
Tak hanya paket investasi yang berubah, tarif jasa cuci helm pun mengalami perubahan dari Rp 8.000 hingga
Rp 12.000 naik menjadi
Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per helm. Estimasi omzet yang bisa didapat mitra saat ini Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan.
Meski kesadaran masyarakat sudah semakin tinggi terhadap kebersihan helm, namun Wahyuni tak menampik jika jasa cuci helm masih kalah pamor dengan jasa cuci motor. "Masih banyak yang kurang peduli, contohnya dari 10 motor yang dicuci, mungkin hanya 2 motor-3 motor yang mau helmnya ikut dicuci," kata Wahyuni.
Melihat prospek bisnis ini, dia akan berekspansi ke luar negeri, yakni Malaysia dan Singapura. Namun, pangsa pasar terbesarnya masih di Indonesia melihat tingkat pertumbuhan sepeda motor yang cukup tinggi.
• Yes Spa
Pelaku usaha cuci helm lainnya adalah Yes Spa milik Abdurrahman dari Bekasi, Jawa Barat. Yes Spa berdiri pada tahun 2009 dan menawarkan kemitraan di tahun yang sama. Saat KONTAN mengulas kemitraan Yes Spa pada 8 Desember 2013 lalu, gerainya baru ada 280 unit. Dua tahun berselang, gerai Yes Spa bertambah cukup pesat menjadi 1.000 gerai di berbagai daerah, yakni lima milik pusat dan selebihnya milik mitra. Pusat lebih fokus memproduksi mesin pencuci helm dan menjadi distributor baku sampo dan pewangi helm.
Tarif jasa cuci memang meningkat. Dari yang semula Rp 15.000-Rp 20.000 sekali cuci, naik menjadi Rp 18.000-Rp 25.000 per sekali cuci. Jika lokasinya di mal, tarif jasa bisa sampai Rp 25.000. "Kenaikan harga jasa karena adanya peningkatan harga bahan baku," kata dia.
Menurut Rahman, sejak tren ojek dengan sistem pemesanan lewat aplikasi, banyak juga pengojek yang jadi langganannya. Bahkan menjelang musim hujan seperti sekarang mulai ramai.
Tadinya Rahman membagi paketnya menjadi enam dari Rp 10 juta hingga Rp 19,5 juta. Sekarang paketnya dimampatkan hanya dua, yaitu Rp 18 juta dan Rp 20 juta. Setiap mitra mendapat mesin pencuci, mesin pengering, seragam karyawan, sikat helm, alat promosi, sertifikat garansi dan pelatihan karyawan.
Yang membedakan hanya fasilitas dan kapasitas mesin pencuci helm yang berbeda. Mitra berhak menggunakan merek Yes Spa maupun nama usaha sendiri.
Namun, bahan pencucian seperti sampo tetap dipasok dari pusat. "Tawaran kemitraan tanpa menggunakan merek bisa jadi daya tarik tersendiri. Tak sedikit orang yang hanya mencari peralatan dan ingin membuka usaha dengan merek sendiri," katanya.
Tahun depan, ia akan lebih gencar berpromosi untuk mengejar target memiliki sekitar 2.000 mitra. Selama ini kendala hanya produksi mesin pencuci dan pengering helm yang kadang terhambat sehingga pasokan alat ke mitra agak sedikit terhambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News