Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Edukasi pasar masih perlu dilakukan oleh para pelaku usaha. Seperti yang dilakukan oleh Seed Paper Indonesia, yang mengolah limbah kertas menjadi kertas benih (seed paper) yang bisa menjadi media tanam yang ramah lingkungan.
Riska Fadila Sari, pendiri Seed Paper Indonesia bilang, sejak mendirikan usaha itu tahun 2020, pihaknya butuh kerja keras memberikan pemahaman.
"Ada tantangan besar untuk memasarkan produk ini di Indonesia. Kita tidak bisa langsung memberi tahu konsumen bahwa ini seed paper. Kita mesti kasih tahu dulu, kalau tidak mereka tidak mengetahuinya," ujar Riska kepada KONTAN belum lama ini.
Baca Juga: Padu Padan Tenun Badui yang Kekinian
Untuk mengatasi tantangan itu, Seed Paper Indonesia gencar membuat konten edukasi. Agar bisa merambah pasar internasional, produk edukasi berbentuk konten di media sosial itu juga dibuat dalam bahasa Inggris.
Baca Juga: Langkah Durachy Menghadirkan Sepatu Wanita Timeless yang Trendy
"Saat ini PBB juga fokus untuk penanganan perubahan iklim. Produk kami juga membantu dalam menangani perubahan iklim untuk mendaur ulang sampah kertas itu," tambah Riska.
Rencana lainnya, Riska akan mengembangkan produk kertas ramah lingkungan dengan memanfaatkan jenis sampah berbeda sebagai pendamping seed paper.
Namun ia belum merinci rencana tersebut. Yang terang, dari usaha tersebut, Riska saban bulan sanggup meraup omzet Rp 40 juta – Rp 60 juta per bulan.
Selanjutnya: Sukses Bidik Peluang Lewat Wedangan
Menarik Dibaca: Cara Mengurangi Kadar Asam Urat Tinggi dengan Alami, Ini Dia Tips dari Dokter!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













