kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi bahas kerjasama manufaktur dan industri dengan Korsel


Senin, 10 September 2018 / 14:32 WIB
Jokowi bahas kerjasama manufaktur dan industri dengan Korsel
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo di Korea Selatan


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo membahas kerjasama di bidang manufaktur dan industri dengan Korea Selatan. Hal itu ia sampaikan dalam acara Forum Bisnis dan Investasi Indonesia-Korea 2018 yang digelar di Hotel Lotte, Seoul, Senin (10/9).

Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia dan Korea merupakan "sahabat lama". Sebab, banyak perusahaan Korea yang telah menjalankan bisnis selama puluhan tahun di Indonesia.

Menurutnya, pabrik sepatu dan garmen Korea memperkerjakan lebih dari 900.000 pekerja Indonesia. Perusahaan Korea juga merupakan investor yang besar dalam sektor industri dasar seperti sektor baja dan kimia di Indonesia.

"Secara keseluruhan, Anda semua telah menjadikan Korea Selatan sebagai investor internasional ketiga terbesar di Indonesia," kata Jokowi seperti dikutip dari Biro Pers Kepresidenan, Senin (10/9).

Adapun dalam pertemuan Tingkat Tinggi Bisnis Korea-Indonesia Chosun Ilbo di Jakarta, bulan Maret tahun lalu, Presiden Joko Widodo mencatat di era media sosial konsumen saat ini lebih memilih pengalaman, petualangan, menciptakan memori, serta berbagi.

Ini berarti ekonomi juga akan bergeser ke arah pelayanan, seperti sektor finansial, real estate, pariwisata dan gaya hidup, serta industri kreatif. "Oleh karena itu, tahun lalu saya mengundang Anda untuk mengambil langkah selanjutnya dengan berinvestasi di sektor pariwisata dan gaya hidup serta industri kreatif di Indonesia," kata Jokowi.

Sejak saat itu, sejumlah perusahaan hiburan dan media Korea telah memasuki pasar Indonesia selama satu tahun terakhir dan telah meningkatkan investasinya secara signifikan.

Misalnya, film nomor satu di Indonesia pada tahun 2017 diproduksi oleh perusahaan film asal Korea. Sehingga Indonesia-Korsel tengah melakukan pembahasan untuk pengembangan pariwisata. "Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih, atas terpenuhinya undangan saya tersebut," ujarnya.

Adapun di penghujung sambutannya, Presiden menyambut baik sejarah baru hubungan bilateral dua Korea. Sejak akhir tahun lalu hingga tahun ini, kata Jokowi, ia telah menyaksikan sejumlah terobosan dalam hubungan Korea Utara dan Korea Selatan.

Saat Olimpiade Musim Dingin di Pyeong-Chang, atlet kedua negara berkompetisi sebagai satu kontingen di bawah satu bendera. Demikian juga ketika Asian Games 2018 digelar beberapa pekan lalu, di mana dua Korea melakukan defile di bawah satu bendera.

"Kami sangat senang dengan kehadiran Yang Mulia Perdana Menteri Korea Selatan dan Yang Terhormat Wakil Perdana Menteri Korea Utara di Jakarta saat upacara pembukaan. Dan kehadiran band K-Pop saat upacara penutupan merupakan catatan tersendiri," katanya.

Di tengah dunia yang sedang mengalami berbagai tantangan, Presiden menuturkan kemitraan Indonesia dan Korea Selatan memberikan harapan yang nyata. Oleh karena itu, Presiden mengajak Korea Selatan untuk terus memaksimalkan tahapan kerja sama berikutnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara ini Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×