Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pelaku usaha franchise terus menyesuaikan produk dengan tren gaya hidup sehat. Salah satunya Joomba.
CEO Joomba, Ilham Subandoro menjelaskan, produk Joomba adalah minuman smoothies yang berasal dari buah segar tanpa tambahan gula. Rasa manis berasal dari buah atau madu alami sebagai pemanis.
Adapun, pasokan buah diperoleh dari dalam negeri, baik dari petani maupun pasar induk di daerah Banten. Kebutuhan buah untuk produksi minuman smoothies bisa mencapai 1,5 ton sampai 2 ton per bulan.
Sejak berdiri dari tahun 2020, Joomba telah memiliki punya 41 outlet yang tersebar di berbagai kota seperti Palembang, Pekanbaru, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, dan paling banyak di Jabodetabek. “Di mana 25 outlet merupakan kemitraan dan 16 outlet punya Joomba sendiri,” ujar Ilham kepada Kontan, Sabtu (15/2).
Baca Juga: Satu Pameran Ratusan Peluang! IFBC ICE BSD Hadir Berikan Solusi Berwirausaha
Sampai saat ini tercatat ada 18 varian rasa Joomba smoothies dan harganya sekitar Rp 30.000 per cup. Joomba juga menawarkan kemitraan bagi siapa pun yang ingin berbisnis smoothies buah.
Antara lain, paket A kemitraan seharga Rp 89 juta. Dengan uang tersebut, mitra sudah mendapatkan semua peralatan yang menjadi hak milik mitra dan mendapat lisensi selama 4 tahun.
Lalu, paket B kemitraan sebesar Rp 149 juta. Mitra mendapat peralatan lengkap termasuk juga mendapatkan booth dan lisensi.
“Sama (paket kemitraan C) Rp 159 juta, dia sudah sama lokasi yang kita pilihkan, kadang ada mitra yang bingung cari lokasi dimana, sehingga kita bisa bantu ploting,” ucap Ilham.
Baca Juga: 7 Smoothies yang Dapat Turunkan Kolestreol Tinggi, Resep dari Para Ahli
Dengan paket kemitraan tersebut, Ilham memperkirakan break-even point (BEP) mitra Joomba rata – rata sekitar 12 bulan. Meski begitu, Ia mengatakan, waktu tercapainya BEP karena tergantung banyak faktor.
“Tapi kalau kita lihat historical ada beberapa yang lebih cepat dari 12 bulan, tergantung traffic pengunjungnya,” kata Ilham.
Ilham menjelaskan, rata – rata konsumen Joomba smoothies adalah milenial dan gen z. Jika dirinci lebih spesifik, rata – rata konsumen adalah perempuan karena mereka yang dinilai lebih suka jajan dan lebih peduli kesehatan dibanding laki – laki.
“Kita saat ini target mau penambahan 20 outlet punya kita sendiri, sama target kemitraan 20 yang baru sampai akhir tahun ini,” ungkap Ilham.
Ilham menilai, prospek bisnis ini menjanjikan karena menawarkan produk sehat. Sistem bisnis ini juga menerapkan prinsip keberlanjutan, dimana produksi sampah dikurangi dari prosesnya.
Setiap outlet tidak perlu potong – potong buah. Manajeman stoknya juga tidak ribet karena produknya berbentuk frozen yang memiliki daya tahan sampai 6 bulan disimpan di freezer.
“Jadi kantor pusat aja yang ada waste-nya. Ketika proses di outlet, nge-blender udah ngga ada waste sama sekali,” terang Ilham.
Baca Juga: Promo PegiPegi & Joomba, Dapatkan Diskon Smoothie 25% Bikin Liburan Segar
Selanjutnya: Meraih Cuan dari Bisnis Kopi Sejuta Jiwa
Menarik Dibaca: 11 Promo Paket Hemat HUT BCA Mulai Hari Ini, Dari Sushi Tei hingga Hokben
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News