kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jualan starter kit bisa raup omzet Rp 200 juta per bulan, tertarik mencoba?


Minggu, 28 Juni 2020 / 06:00 WIB
Jualan starter kit bisa raup omzet Rp 200 juta per bulan, tertarik mencoba?


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkebun bukanlah hal yang baru bagi masyarakat, apalagi semenjak work from home diterapkan, bercocok tanam jadi kegiatan yang populer saat ini. Nah, karena banyak dilakukan, ada salah satu metode bercocok tanam praktis bagi pemula. Yaitu menggunakan starter kit.

Starter kit adalah semacam satu paket komplit berisi peralatan media tanam, benih, pupuk dan nutrisi tanaman. Dengan paket tersebut, anda tidak perlu repot atau kebingungan saat bercocok tanam. Nah, karena praktis, saat ini mulai banyak yang membuat dan memperjualbelikannya. Peluang ini ditangkap Ridwan Satria Putra, pemilik Purie Garden di Kediri, Jawa timur.

Baca Juga: Fase new normal: Setelah aktivitas longgar, berharap ekonomi kembali melar

Menurutnya, paket starter kit buatannya laris manis di pasaran. Dia pun tak menyangka bahwa pandemi Covid-19 penjualan starter kit meningkat hingga 300%. “Tiga bulan terakhir peningkatan penjualan sampai tiga kali lipat. Mungkin menggunakan starter kit mudah, dan banyak orang perkotaan yang coba,” ujar Ridwan kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).

Saking banyaknya pesanan starter kit, dalam sebulan, Ridwan bisa menjual 7.000 sampai 8.000 unit starter kit ke seluruh Indonesia. Bicara soal paket starter kit yang dijual, ada tiga jenis paket, yaitu wick system Sembilan lubang dengan satu bak, dua dan tiga bak. Harganya mulai dari Rp 180.000 sampai 140.000.

Pelanggan Ridwan pun beragam, mulai dari mahasiswi, ibu rumah tangga hingga wirausaha muda pun menjajal starter kit. Bahkan, Ridwan berujar, beberapa tenaga kerja Indonesia di Malaysia, India dan Timur tengah pernah memesan starter kit untuk keluarganya di Indonesia. 

Maka tak heran, dalam sebulan, dia bisa mendulang omzet Rp 200 juta bahkan lebih. Marjin yang diperoleh pun mencapai 50% lebih. Dengan begitu, balik modalnya tak sampai setahun.

Baca Juga: Terdampak wabah corona, separuh nasabah PNM jalani restrukturisasi pembiayaan

Rupanya selain Ridwan yang mendulang untung, Dede Siti Hasanah, pemilik kebun Hidroponik Casafarm di Bandung, pun mengalami peningkatan penjualan selama tiga bulan terakhir. Dede bilang, dalam sehari, sekitar 100 unit bisa terjual.

Omzet yang didapat pun tak tanggung-tanggung. Berkisar di atas Rp 200 juta pun didapat Dede dalam sebulan. Menurutnya dengan harga paket yang terjangkau, dan kepraktisan starter kit membuat banyak orang membeli produknya. 

Nah, soal harga yang dibanderol pun beragam, mulai dari Rp 160.000 untuk starter kit sistem sumbu, hingga jutaan rupiah. “Variasi produk tergantung lubang tanam dan jumlah benih di dalam paket,” sebut Dede.

Baca Juga: Bila ditemukan di lebih 40 kota, Bea Cukai tegur pelanggar kebijakan harga rokok

Harga yang terjangkau pun dipatok Ilham, pemilik usaha @asik.berkebun. Ilham membanderol paket starter kit mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 750.000. Dengan harga tersebut, Ilham bisa menjangkau pembeli dari semua kalangan. Dan benar saja, pembelinya berasal dari seluruh Indonesia sampai Papua. Benar saja, dalam sehari Ilham bisa menjual lima sampai sepuluh paket.

Dalam sebulan pun, omzet yang didapuk capai Rp 50 juta. Dengan capaian tersebut, Ilham mengaku marjin yang didapat 15%. Sehingga diperkirakan balik modalnya tak sampai dua tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×