Reporter: Ragil Nugroho | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Siapa yang tidak tergiur mendengar ungkapan: uang mengalir deras hanya dengan duduk-duduk di rumah. Enggak perlu kerja kantoran pagi hingga sore.
Nah, jargon ini yang membuat banyak orang tertarik menggeluti bisnis online. Tidak hanya perempuan, virus bisnis daring pun menjangkiti laki-laki.
Menurut Erwin Halim, pengamat usaha dari Proverb Consulting, bisnis online di tanah air dalam sepuluh tahun terakhir memang tumbuh pesat. Ini tak lepas dari peningkatan kualitas layanan infrastruktur internet dan kuantitas situs marketplace di Indonesia.
Belum lagi faktor penghematan biaya sewa tempat dan inventaris lainnya ikut jadi daya tarik. Ujung-ujungnya, modal awal yang harus pelaku usaha siapkan juga makin tipis. Jelas, ini menjadi daya pikat bagi yang mau memulai usaha.
Senada, konsultan usaha Djoko Kurniawan melihat, orang semakin mudah merintis bisnis online. Ini seiring penetrasi internet dan kemudahan memperoleh ponsel pintar. “Saat ini, hampir semua orang punya smartphone untuk mengakses internet,” imbuh dia.
Bagi yang ingin merintis bisnis online, papar Djoko, bisa memulai dengan menjual barang yang banyak dikonsumsi atau dipakai orang. Kuliner dan mode bisa jadi pilihan.
Selain itu, produk kebutuhan rumahtangga dan kecantikan juga masih menarik untuk dipasarkan di dunia maya. Sebenarnya semua produk bisa ditawarkan secara online, asalkan pelaku usaha paham segmentasi dan kebutuhan pasar.
Erwin juga menilai, kuliner dan mode merupakan produk yang paling aman dipilih untuk memulai usaha online. Maklum, setiap orang butuh makanan. Terlebih, dengan kehadiran layanan antar cepat seperti Go-Food milik Go-Jek membuat peluang bisnis kuliner online semakin menggiurkan.
Sedangkan untuk mode, produk ini memiliki banyak turunan dan varian khususnya yang mengincar kaum Hawa. Alhasil, sekalipun pemainnya sudah banyak, prospek bisnis ini tetap menarik. Plus, banyak marketplace yang menawarkan frekuensi diskon lebih sering buat produk-produk fashion.
Riset pasar
Walau masih memiliki peluang besar, tentu untuk memulai bisnis online, Anda tidak bisa asal terjun begitu saja.
Pertama, lakukan riset pasar untuk menentukan produk mana yang sedang digemari konsumen. Ini penting untuk memperbesar peluang produk Anda laku di pasaran.
Nicolaus Edwin Wijaya, pemilik Karduskardus.com yang menjual kardus kemasan siap pakai, memberi saran: sebaiknya produk yang dijual adalah gabungan passion Anda dan yang dibutuhkan konsumen.
“Jadilah pebisnis yang bisa menciptakan produk atau jasa sebagai solusi dari kebutuhan yang ada,” jelas pria yang kini mampu meraup omzet mencapai Rp 500 juta sebulan ini.
Kedua, fokus pada satu produk dulu. Kebanyakan pengusaha pemula kebingungan memilih produk karena tergiur banyaknya peluang. Dengan menetapkan satu produk, maka akan memudahkan, baik bagi penjual maupun pembeli.
Menurut Gilang Margi Nugroho, pengusaha kuliner Kepiting Nyinyir, dengan fokus pada satu produk, Anda bakal mendapatkan pangsa pasar yang tetap dan konsumen yang loyal. “Bahkan, lebih baik kalau Anda lah yang menjadi brand dari produk tersebut,” imbuh dia.
Ketiga, pastikan memiliki pemasok yang bisa diandalkan. Menurut Nicolaus, begitu sudah mendapatkan produk apa yang sesuai untuk dikembangkan sebagai dagangan, saatnya Anda memilih dan mencari supplier.
Ada dua pilihan dalam bisnis online untuk mendapat pemasok, yakni dengan sistem reseller dan dropshipper.
Jika memilih sistem reseller, biasanya Anda harus menyiapkan modal lebih dulu untuk persediaan barang. Semakin besar toko online dengan jenis produk yang banyak, akan semakin banyak pula modal yang Anda butuhkan. Namun, Anda bisa menjual langsung ke pelanggan dengan harga yang dapat diotak-atik sendiri.
Berbeda dengan reseller, Gilang menuturkan, sistem dropshipping hampir tak memerlukan modal, hanya butuh paket data internet karena semua produk yang Anda tampilkan akan disiapkan dan didukung pemasok untuk sampai ke tangan konsumen. Jadi, “Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda,” ujarnya.
Keempat, persiapkan strategi pemasaran. Sebab, pemain bisnis online sudah sangat banyak, maka penerapan strategi pemasaran yang tepat menjadi kunci sukses selanjutnya.
Baik Nicolaus maupun Gilang merekomendasikan untuk membuat website dan akun media sosial (medsos), juga membuka lapak di situs marketplace.
Untuk website, pilihlah web hosting yang bisa diandalkan. Memang, saat ini banyak yang menawarkan jasa web gratis.
Namun, kalau Anda ingin serius mengelola usaha online, pilih lah yang berbayar. “Agar menyediakan semua layanan yang dibutuhkan,” ujar Gilang.
Sedangkan untuk medsos, Facebook, YouTube, dan Instagram merupakan platform yang saat ini sudah teruji kemampuannya. Jangan lupa memberikan nomor kontak yang jelas dan memberi respons yang cepat kepada pelanggan.
Bagi yang juga menggelar lapak di marketplace, lakukan proses membangun dan membesarkan merek alias branding yang tepat biar tercipta kepercayaan dari calon pembeli.
Djoko menjelaskan, untuk bisa memenangkan persaingan sesama pelapak online, maka produk atau jasa yang Anda tawarkan harus sering muncul di situs pencarian Google.
Caranya, dengan mengelola kata kunci yang tepat yang sering dicari warganet atawa netizen. “Intinya, Anda harus belajar semua tentang internet marketing,” kata Djoko.
Tidak lupa pula, rajin-rajinlah mengunggah informasi, artikel, gambar, dan video ke media online yang Anda gunakan. Ini membantu mempromosikan nama toko online Anda.
Erwin menekankan pentingnya mendongkrak rating toko online Anda. Sebab, menurutnya, ini satu-satunya cara efektif untuk meyakinkan calon pelanggan bahwa layanan di toko Anda bisa dipercaya.
Banyak tantangan
Kelima, buatlah rekening pembayaran beserta fasilitasnya. Di era digital seperti sekarang, wajib memiliki rekening yang memiliki fitur untuk memudahkan transaksi.
Gunakan juga fasilitas pembayaran seperti Paypal, kartu debit, kartu kredit, dan pembayaran virtual lainnya. “Intinya, memudahkan pelanggan dalam membayar,” ujar Djoko.
Bisa juga dengan menyiapkan rekening bank syariah untuk menampung beberapa konsumen yang ingin bertransaksi dengan konsep Islami. Meski tidak banyak, tipe konsumen seperti ini mulai tumbuh.
Keenam, kembangkan inovasi dan kreativitas. Tak bisa dipungkiri, di era digital yang begitu pesat perkembangannya, maka kebutuhan inovasi menjadi sangat penting. Baik inovasi produk maupun pemasaran.
Untuk produk, Erwin menyebutkan, penyegaran penting agar konsumen tidak jenuh, khususnya yang terkait makanan.
Sedangkan untuk metode promosi, apa yang dilakukan oleh Kepiting Nyinyir bisa menjadi contoh. Dengan hanya menjual produk secara take away, pengusaha bisa menghemat banyak pengeluaran.
Begitu juga dengan penggunaan video dan membuat kanal YouTube sendiri. Gilang menyatakan, ini merupakan cara yang ampuh untuk menggaet pelanggan dari kalangan milenial yang cenderung lebih tertarik dengan tampilan video.
Ketujuh, pantang menyerah dan terus mencoba. Sebagai pengusaha yang baru merintis usaha, penting untuk memiliki dua pola pikir (mindset) itu tak terkecuali bagi pebisnis online. “Kesuksesan tidak bisa datang instan,” tegas Erwin.
Meski memiliki tren yang terus meningkat, usaha online juga tetap punya sejumlah tantangan. Menurut Djoko, kecepatan akses internet yang belum merata di seluruh Indonesia jadi salah satu tantangan.
Lalu, bisnis online membutuhkan waktu untuk membuat calon konsumen percaya untuk bertransaksi dengan Anda. “Tantangan bisnis online adalah membuat bisnis dikenal dengan cepat di tengah persaingan yang sangat ketat,” ujar Djoko.
Masih marak penipuan transaksi online turut menjadi hambatan. Walau beberapa marketplace sudah menyiapkan sistem pengamanan bagi pihak yang terlibat, tetap saja beberapa kasus masih saja terjadi.
Buat pelaku usaha online tertentu, pengiriman barang ke daerah pelosok juga jadi hambatan tersendiri. Setidaknya, ini yang Nicolaus rasakan dengan menjajakan produk berupa kardus kemasan siap pakai.
Ketika ada pemesanan dari pembeli yang tinggal di daerah yang infrastrukturnya masih minim, itu akan membuat ongkos kirim menjadi mahal. “Ini kadang membuat pelanggan mikir-mikir lagi,” ucapnya.
Anda semakin mantap menjajal usaha di dunia maya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News