kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kampung Bloom Bank, tempat warga asing belajar bahasa Indonesia (bagian 2))


Jumat, 28 Juni 2019 / 10:10 WIB
Kampung Bloom Bank, tempat warga asing belajar bahasa Indonesia (bagian 2))


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir pekan lalu, rombongan warga negara asing singgah di Kampung Bahasa Bloom Bank, Ciracas Jakarta Timur. Kedatangan mereka disambut nyanyian selamat datang dari anak-anak yang ada di kampung pembelajaran khusus untuk penutur asing bahasa Indonesia.

Di liburan musim panas ini, Kampung Bloom Bank kedatangan para siswa dari dari dua sekolah asal Australia. Yaitu Damascus College dan BacchusMarsh Grammar SchoolAustralia.

Inilah salah satu program yang ada di Bloom Bank yaitu summer camp. Program ini punya tarif US$ 250 per orang, selama tiga hari. Selain kursus bahasa Indonesia bagi para warga asing terutama penutur asing bahasa Indonesia, tempat ini juga menggelar hiburan.

Sebelum membuat program pelatihan musim panas tersebut, Ninik M Kuntarto, perintis Kampung Bahasa Bloom Bank, mengatakan bahwa pihaknya sudah membuat materi terlebih dahulu sejak tiga bulan yang lalu. "Jadi para peserta sudah belajar terlebih dahulu sejumlah kosa kata bahasa Indonesia," jelasnya.

Nah, materi pendahuluan ini sudah dikirim ke para peserta summer camp. Tujuannya adalah saat acara pelatihan berlangsung, si peserta sudah cukup terlatih dengan permainan dan pembelajaran yang ada. Isi materi tersebut adalah soal kunjungan ke Bloom Bank. Kedua, mengenalkan permainan tradisional Indonesia. Ketiga, makan bersama dan keempat memancing.

Para peserta menyambut antusias program tersebut. Termasuk juga saat bermain egrang. "Menyenangkan sekali, saya bisa belajar lebih soal Indonesia," tutur Jaz Ward siswa dari Bacchus Marsh Grammar School Australia memakai bahasa Indonesia secara perlahan.

Ella Frost, teman sekelas Jaz juga mengungkapkan hal yang sama. "Pengalaman yang bagus dan saya suka permainan bakiak," katanya dalam bahasa Inggris.

Rupanya, Kampung Bahasa Bloom Bank punya sistem promosi yang unik, yakni dari mulut ke mulut. Para mantan murid yang sudah pernah mengenyam pembelajaran di sana terkesan dan memberitahukan ke teman sejawat atau pihak lain yang ingin belajar bahasa Indonesia.

Seperti Kang Seung Hee penutur asing asal Korea Selatan yang menjadi murid pertama Kampung Bahasa Bloom Bank. "Kalau ada teman yang mau belajar saya antar ke sini," tuturnya.

Meski mulai dikenal di antara para warga asing, Kampung Bahasa Bloom Bank tidak lantas menjaga metode belajar mereka seperti Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). "Justru kami menyediakan bahan ajar dan media ajar yang bisa digunakan oleh guru BIPA yang lainnya," tutur Ninik.

Namun yang jadi kelebihan Kampung Bloom Bank, menurut Randi Ramliyana salah satu pengajar adalah bahwa mereka terlebih dahulu harus mengetahui latar belakang si murid. Ini untuk menentukan bahan ajar ke si murid.

Melihat hasil positif ini, Ninik berharap Bloom Bank mampu menyinergikan antara ilmu, profesi serta industri pengajaran bahasa Indonesia secara berdampingan. Kalau tercapai, pamor Kampung Bloom Bank bisa dikenal di luar negeri.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×