kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.529.000   14.000   0,92%
  • USD/IDR 15.645   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.695   -21,89   -0,28%
  • KOMPAS100 1.190   -4,72   -0,40%
  • LQ45 943   -3,92   -0,41%
  • ISSI 232   -0,82   -0,35%
  • IDX30 487   -1,75   -0,36%
  • IDXHIDIV20 582   -0,48   -0,08%
  • IDX80 135   -0,70   -0,51%
  • IDXV30 141   -1,10   -0,77%
  • IDXQ30 161   -0,50   -0,31%

Kandungan gizi tinggi, abon tuna pun kian digemari


Jumat, 04 November 2011 / 15:43 WIB
Kandungan gizi tinggi, abon tuna pun kian digemari
ILUSTRASI. Para perempuan memakai masker berdiri di depan sebuah papan iklan dengan gambar Sinterklas, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, Minggu (13/12/2020).


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Lantaran tahan lama, abon sering menjadi stok lauk-pauk pilihan ibu-ibu. Apalagi, anak-anak juga menggemarinya. Selain abon ayam dan sapi, ada juga abon ikan tuna. Berbahan ikan tuna, abon ini tentu memiliki gizi tinggi. Itulah sebabnya, permintaan abon tuna terus mengalir. Produsen Makassar dan Yogyakarta mampu meraup omzet ratusan juta rupiah dari bisnis abon tuna ini.

Bagi masyarakat Indonesia, abon bukanlah jenis kudapan baru. Abon yang biasanya terbuat dari daging sapi atau ayam, sering menjadi teman makan nasi dan roti.

Namun, kini, masyarakat juga mulai akrab dengan abon dengan bahan baku ikan. Maklum, dengan mengolah ikan menjadi abon, maka masa konsumsinya akan lebih lama. Salah satu ikan yang sering diolah menjadi abon adalah ikan tuna.

Itulah yang dilakukan Nuraini, pembuat abon di Makassar. Dia membuat abon ikan lantaran melimpahnya pasokan tuna di Sulawesi Selatan

Dengan mengusung label Fatimah Az-Zahrah, Nuraini mulai memproduksi dan menjual abon tuna sejak 2007 lalu. Nuraeni menjual abon tuna dengan harga beragam, mulai Rp 100.000 per kilogram (kg), Rp 30.000 per 250 gram dan Rp 15.000 untuk isi 100 gram. Dalam seminggu, abon Fatimah Az-Zahrah pun bisa terjual hingga 250 kg. Alhasil, saban bulan, Nuraeni bisa meraup omzet hingga Rp 100 juta.

Tak hanya di Makassar, Nuraeni memasarkan abon tuna hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Sebut saja, Palu, Jakarta, Bandung, Semarang hingga Medan.

Namun, abon tuna Fatimah Az-Zahrah paling banyak dipasok ke supermarket-supermarket yang ada di Makassar dan Palu. "Sekitar 60% produk abon tuna di pasarkan di supermarket di dua kota itu," ujar wanita berusia 42 tahun ini.

Selain di Makassar, pengusaha abon tuna juga ada di Yogyakarta. Nurul Indah, pemilik Khansa Snack & Food di Yogyakarta mulai membuat abon tuna sejak 2007.

Setelah empat tahun berjalan, Nurul telah menuai kenaikan permintaan hingga 30% dibanding saat awal memulai usaha. Ia bilang, permintaan terus bertambah, karena makin banyak yang suka dengan kelezatan abon tuna ini.

Kini, setiap hari, Nurul mampu menjual 30 kg hingga 50 kg abon tuna. Ia menjual abon tuna itu dengan harga berkisar Rp 150.000 hingga Rp 180.000 per kg.

Nurul menjual abon tuna ini melalui agen penjual yang telah tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, ia juga mempromosikan abon tuna melalui internet.

Nurul yakin, penjualan abon tuna akan terus meningkat karena abon ini memiliki nilai gizi tinggi. Selain itu, seperti abon lainnya, abon tuna bisa bertahan hingga delapan bulan jika dikemas menggunakan aluminium foil.

Proses pembuatan abon tuna tidak jauh beda dengan abon biasa. Sebelum diolah, ikan tuna dibersihkan dari tulang dan duri. Setelah dicuci bersih, ikan dikukus dan ditumbuk hingga berbentuk serpihan kecil. Berikutnya adalah proses pemberian bumbu dan penggorengan. Setelah minyak ditiriskan hingga tak lagi menetes, abon pun siap dikemas.

Dalam proses pembuatan abon tuna ini, menurut Nuraeni, terjadi penyusutan bahan baku hingga 50%. Itulah sebabnya, harga abon tuna relatif mahal.

Nuraeni biasanya memperoleh tuna langsung dari nelayan di Kelurahan Pati Ngaloang, Makassar. Ia membeli tuna dengan harga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kilogram. Adapun Nurul memperoleh pasokan tuna dari sebuah agen perikanan di Bali, sebanyak satu ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
FREE WEBINAR - Bongkar Strategi Viral Digital Marketing Terbaru 2025 FREE WEBINAR - The Psychology of Selling

[X]
×