kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ke Banyuwangi, cicipi rujak soto dan sego tempong


Jumat, 28 Juli 2017 / 08:10 WIB
Ke Banyuwangi, cicipi rujak soto dan sego tempong


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

Sebagai pelancong, selain berkunjung ke tempat-tempat wisata atau menikmati pemandangan alam, pasti Anda juga tak ingin melewatkan kesempatan untuk mencicipi citarasa kuliner lokal yang khas dan legendaris. Seperti saat KONTAN mengunjungi Banyuwangi beberapa waktu yang  lalu.  

Wilayah yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini memang kaya dengan potensi wisata. Keindahan alam baik di wilayah pegunungan maupun pantai mampu menyedot banyak kunjungan wisata ke Banyuwangi. Beberapa destinasi wisata yang banyak dituju pelancong adalah Gunung Ijen, Pulau Merah dan Teluk Hijau.

Selain menyimpan pesona alam yang menakjubkan, daerah Suku Osing ini juga terkenal dengan wisata kulinernya. Berbeda dengan lokasi lainnya, makanan khas di wilayah ini terbilang unik karena hasil perpaduan dua menu.

Sebut saja rujak soto. Rasanya cukup unik karena merupakan gabungan antara bumbu rujak dan kuah soto yang kaya akan bumbu. Sebagai isinya, ada potongan tahu, tempe, kangkung, kecambah, lontong, dan jeroan sapi. Makanan berkuah ini paling nikmat disantap pada siang hari ditemani dengan segelas es temulawak.

Cukup mudah menemukan rujak soto di Banyuwangi. Salah satu gerai ramai dikunjungi adalah Rujak Soto Pemda. Hatijah, sang pemilik,  sudah menjual menu khas ini sejak tahun  1990'-an. Perempuan ini mewarisi resep turun-temurun dari keluarganya.

Di hari biasa, Mbak Jah, panggilan akrabnya, bisa menjual 100 porsi rujak soto. Tapi, bila musim liburan dan hari besar, penjualannya bisa dua kali lipat. Harga seporsi rujak soto Rp 17.500.

Konsumen tak hanya warga sekitar Banyuwangi, tapi juga para pelancong dari dalam dan luar negeri. "Beberapa waktu lalu ada bule kesini, mereka suka dengan makanan ini," tutur Mbak Jah.    

Untuk menyiapkan dagangannya, Mbak Jah  mulai memasak pukul 05.00 wib. Warung makannya baru dibuka sekitar pukul 10.00 sampai 16.00 WIB.

Makanan khas Banyuwangi lainnya yang banyak diburu adalah sego tempong. Pada menu ini, Anda akan menemui nasi ditemani ikan asin, tahu dan tempe goreng, bakwan jagung, sayuran sebagai lalap dan sambal mentah. Yang menjadi ciri khas sajian ini adalah sambal yang sangat pedas karena memakai  campuran buah ranti.  

Ranah, pemilik Warung Sego Mbok Na, bilang, sambal ranti ini hanya ada di Banyuwangi. Dalam sehari dia bisa mengolah 1,5 kuintal nasi. Harga per porsi Rp 6.000 sampai Rp 13.000 tergantung tambahan lauk.

Asal tahu saja, perempuan asal Madura, Jawa Timur ini sudah puluhan tahun meracik  sego tempong.  sejak puluhan tahun silam. Dia mewarisi usaha ibunya.  

Jadi, luangkan lah waktu untuk mencicipi makanan khas Banyuwangi saat Anda berjalan-jalan ke sana. Rasa yang unik menjadi pengalaman tak terlupakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×