Reporter: Tri Sulistiowati, Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Havid Vebri
Mendengar kata cengkih, umumnya orang langsung berpikir rempah ini yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur. Selain bumbu rokok keretek, tentunya. Memang, tanaman dari keluarga Myrtaceae ini banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan.
Tapi, cengkih juga punya banyak manfaat lain: berkhasiat sebagai obat sakit gigi dan bisa meredakan mual serta gangguan pencernaan. Selain itu, aroma cengkih yang kuat dapat digunakan untuk pewangi atau menjaga kesegaran barang-barang yang disimpan dalam waktu dalam tempat tertutup.
Manfaat yang cukup banyak tersebut membuat banyak orang tertarik membudidayakan cengkih. Muhammad Ikhmad dari Pandeglang, Banten, misalnya. Dia sudah membudidayakan cengkih sejak tahun 1990-an.
Menjadi petani cengkih adalah profesi turun-temurun di keluarganya. Saat ini dia mempunyai sekitar 2 hektare (ha) lahan yang ditanami ribuan bibit pohon cengkih. Tapi, Ikhmad hanya membibitkan pohon cengkih yang selanjutnya dijual kepada para petani cengkih. "Pasar cengkih saat ini cukup besar," katanya.
Kebanyakan konsumennya adalah warga sekitar Serang dan Tangerang. Harga jual bibit cengkih disesuaikan dengan ukuran bibit. Bibit cengkih setinggi 50 sentimeter (cm) dihargai Rp 25.000 per pohon. Sedangkan bibit yang berukuran 1 meter (m) ditawarkan seharga Rp 50.000 per pohon. "Dalam sebulan saya bisa mendapatkan omzet minimal Rp 10 juta," ujar Ikhmad.
Petani lain yang juga membudidayakan cengkih adalah Maman Sarna di Cianjur. Ia bercerita, sebagian besar masyarakat di desanya, di Cidaun, hidup dari menanam cengkih. Meski baru memulai menanam cengkih sekitar tiga minggu lalu pada lahan seluas 1 ha, namun Maman cukup mengerti cara membudidayakan tanaman ini.
Dia bilang, pohon cengkih memerlukan waktu sekitar empat tahun untuk menjadi dewasa dan siap panen. Maman mengatakan, membudidayakan cengkih cukup menguntungkan. Untuk tiap pohon yang sudah dewasa, dapat menghasilkan buah cengkih sebanyak 50 kilogram (kg) tiap kali panen. "Orang-orang di sini tiap panen meraih omzet Rp 2 juta–Rp 3 juta per pohon," ujarnya.
Maman menanam sekitar 100 pohon cengkih dalam 1 ha lahan. Dengan asumsi satu pohon bisa menghasilkan omzet sekitar Rp 2 juta, artinya Maman berpotensi bisa meraih omzet hingga Rp 200 juta sekali panen.
Kata Maman, para petani biasanya menjual kepada para pengepul terdekat. Harga jual cengkih kualitas super ke pengepul seharga Rp 127.000 per kg. Sedangkan cengkih kualitas rendah di pengepul seharga Rp 60.000 per kg.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













