Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ada halangan, pertumbuhan bisnisĀ start up yang khusus menjajakan produk pertanian organik, Kecipir, tidak tetap. Pertumbuhan bisnis usaha rintisan ini di paruh pertama cuma tumbuh 30%.
MenurutĀ Tantyo Bangun, Chief Executice Officer Kecipir, hasil tersebut tidak terlepas dari masalah yang dihadapi perusahaan ini. "Sistem kami sempat diretas. Jadi untuk beberapa waktu kami tidak bisa melakukan pemasaran," katanya ke KONTAN.
Bentuk peretasan seperti upaya kloning sistem hingga pencurian data. Untunglah, persoalan tersebut sudah bisa diatasi. Sehingga bisnis Kecipir bisa kembali lancar.
Maklum, selain pertumbuhan transaksi, mitra konsumen Kecipir juga melonjak. Kalau tahun lalu berjumlah 3.000 konsumen petani, kini sudah mencapai 4.000 konsumen, atau melonjak 33,3%.
Biasanya, para konsumen yang membeli produk Kecipir bisa mendapatkan barang via agen Kecipir yang saat ini ada 300 agen di Jabodetabek. Atau bisa lewat layanan antar langsung ke konsumen.
Sayang, Tantyo tidak merinci skema bisnis dari Kecipir ini. Apakah perusahaan ini mendapat insentif dari setiap transaksi penjualan atau ada metode yang lainnya. Yang jelas, bila ada konsumen yang ingin mendapatkan barang secara delivery, ada tambahan biaya antar.
Untuk membangun bisnis ini, Tantyo butuh modal Rp 1 miliar. Usaha ini, katanya, masih terus membutuhkan pendanaan. Saat ini, pihaknya tengah mengadakan pembicaraan dengan investor untuk proses pendanaan. "Masih proses pembicaraan, belum ada kesepakatan investasi," katanya tanpa merinci identitas calon investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News